Markas yang dimaksud oleh Hazen adalah sebuah bengkel mobil di pertengahan kota, dengan lalu lalang kendaraan dan lalu lintas yang ramai. Terpampang jelas dari luar nama bengkel itu. Terlihat normal dengan jajaran velg, botol-botol oli di dinding, juga adanya tempat untuk bongkar pasang. Ada dua orang pekerja yang saat itu tengah berkutat dengan sebuah motor. Mereka melambai menyapa ketika melihat Hazen datang. Arthur masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia berpikir markas itu adalah sebuah gedung seperti halnya kantor kepolisian atau semacamnya. "Apa kamu yakin ini markasnya?" tukas Arthur ragu. Hazen berbalik sambil berkacak pinggang, "Apa kamu pemain Impostor?!" ujarnya menyebut salah satu game. Arthur mengerutkan kening, "Apa itu?" ujarnya tak mengerti. Hazen menghel