Arthur terlonjak bangun saat ponselnya berdering. Dilihatnya layar menunjukkan nama Catherine. "Oh, sial!" gerutunya sambil beranjak bangun bertelanjang d**a. Menyambar kemeja dan jasnya lalu segera berpakaian. "Kenapa?" tanya Hazen dengan nafas masih terengah-engah. Gaun panjangnya sudah luruh di lantai, menyisakan sepasang pakaian dalam berenda dan stoking yang sudah robek karena ditarik oleh Arthur. "Kita harus pergi sekarang," kata Arthur memungut gaun Hazen dan menyerahkannya pada gadis itu. "Kita lanjutkan lain kali!" ujarnya seraya mencium kening Hazen sekilas lalu keluar dari kamar. Hazen mendengus dan melempar belati ke arah pintu dengan dongkol. Gairah yang beberapa saat lalu begitu panas langsung padam seketika. "Sialan kau, Kapten!" pekiknya kesal. *** Arthur terseny