Hazen berkerut kening ketika melihat Arthur datang bersama Catherine. Dia hendak bertanya, namun Arthur memberi isyarat agar partnernya itu diam. Saat ini mereka sedang berada di rumah presiden. Pria itu juga nampak mengangkat alis melihat putrinya bersama dengan pria yang ditugaskan menjadi pengawal. Tapi sebelum dia bicara Catherine sudah menyelanya. "Batalkan pengawal yang ayah rekrut! Aku ingin dia menjadi pengawalku?" tunjuk Catherine pada Arthur. Hazen membuka mulutnya kaget, lalu terlihat menahan tawa. Kini dia paham dengan yang dimaksud oleh Arthur. Presiden pun tampaknya menangkap maksud dari Arthur. "Baiklah, jika itu yang kau mau," sahut Tuan Presiden. Lalu menoleh pada Hazen. "Hazen, kamu yang bertanggung jawab, sampaikan padanya jika kerjasama kita gagal. Beri dia hadiah