"Ah sialan! Apa kalian tidak tahu siapa daddy ku!" Keana terus berteriak didalam sebuah ruangan kecil yang tak memiliki ventilasi sedikitpun. Ia yakin kalau ruangan itu adalah ruangan bawah tanah khusus para tahanan musuhnya. Bahkan, Kea belum tau siapa yang telah berani menculik dirinya yang notabene adalah anak dari William yang mempunyai kekuasaan dimana-mana.
"Hei! Apa kalian bodoh, iya! Kalian semua yang berjaga diluar bodoh! Lepaskan aku!" Keana kembali berteriak, sepertinya ruangan ini kedap suara jadi tak akan ada yang mendengar dirinya berbicara.
Keana mendesah pelan, sia-sia dirinya berteriak karena itu tak akan membuat dirinya keluar dari ruangan ini lalu bebas begitu saja. Kea memilih duduk dilantai yang begitu dingin, untung saja baju yang dia pakai membuatnya hangat, jadi mengurangi resiko hiportemia.
"Daddy.. Mommy, tolong Keana." air matanya keluar begitu saja, tentu saja dia Keana masih menjadi anak yang paling cengeng dikeluarga William, hanya dirinya yang begitu gampang mengeluarkan air mata. Bahkan Zeana yang sering merengek sekalipun sangat jarang mengeluarkan air mata sialan itu.
Ngomong-ngomong teringat tentang Zeana, Keana jadi mengingat satu hal. Tadi paket itu atas nama Zea berarti yang seharusnya berada disini adalah Zea bukan dirinya. Tetapi ada maksud apa mereka ingin menculik Zea.
"Wah..wah, ternyata anak William yang katanya pemberani bisa menangis juga."
Kea melihat ke asal suara, dia membulatkan matanya tak percaya dengan seseorang yang berada dihadapannya. Pria paruh baya itu, tersenyum sinis. Kea segera mengusap air matanya dengan kasar.
"Ah aku hanya menangis karena kasihan padamu, Uncle Darwin. Seharusnya kau bersiap-siap untuk acara besok saat hari raya natal tiba. Apa kau tak punya keluarga sehingga tak ada niatan untuk merayakannya. Ah iya aku tahu, anak kesayanganmu telah meninggal, hebat sekali aku menghabisi dia. Jadi, bagaimana kalau kau ikut merayakan natal bersama keluargaku?" Keana tersenyum miring. Ini adalah moment terberani dirinya berbicara dan menghadapi seseorang.
Darwin menggertakkan gigi-giginya sehingga rahang yang tegas dan menyebalkan itu membuat Keana muak. Ya! Ini adalah kesempatan untuk dirinya belajar kuat, kalaupun dia harus meninggal sama seperti Angel. Dia meninggal dengan tenang, karena nyawa Zea, saudara kembarnya diselamatkan oleh dirinya. Sudah cukup selama ini Zea selalu membela dan memukul siapa saja yang jahat padanya. Sekarang gilirian dirinya membalas kebaikan itu.
"Sialan kau Eleora!"
Ya! Yang dimaksud Eleora oleh Darwin adalah Zea, lebih tepatnya Eleora Zeana William. Sedangkan nama dirinya Eliora Keana William. Sasaran yang menyedihkan.
"Lebih sialan dirimu Mr. Darwin, kau telah membunuh keluarga Alice!"
Darwin menyunggingkan senyumnya. "Kau sudah tahu ternyata, kalau dirikulah yang membunuh dia. Untuk apa kalian mengetahui itu? Apakah untuk menjatuhkan Darwin?"
Keana berdecak, meludah sembarangan ke arah depan. Pria tua yang berada didepannya tak cukup hanya diberi ludahan saja bukan?
"Tentu saja, sistem X begitu canggih dari peralatan mu!"
Darwin semakin kesal dengan kata-kata menyebalkan dari anak musuhnya itu. Dia segera menyuruh pengawal untuk masuk ke dalam ruangan.
"Heh kalian semua! Jaga didepan ruangan perempuan ini jangan sampai ada yang menyusup masuk! Apalagi kalian lengah dan Lian menyelamatkan mereka semua!" Darwin memerintah kedua anak buahnya dengan nada kasar, bahkan jika Keana memiliki keberanian seperti Zeana. Dia akan menonjok pria itu sampai dia mati dan mengirimnya ke neraka.
"Aku akan menguliti anak ini besok, sepertinya akan menjadi hari raya yang sangat bahagia untukku."
Keana membulatkan matanya, tak percaya dengan apa Darwin katakan. Tentu saja, perkataannya bukan sebuah lelucon yang menjijikan. Itu adalah sebuah ancaman, ancaman besar yang akan membuat dirinya mati secara mengenaskan. Apakah daddy nya akan bisa menyelamatkan dirinya dalam waktu satu malam?
Kedua bodyguard itu segera menganggukkan kepalanya, lalu menunduk saat Darwin pergi dengan keadaan hati dan wajah yang kesal.
Kedua boddyguart itu segera menutup pintu ruangan, lalu mereka berdua mendekat ke arah Keana yang mulai ketakutan. Ia takut kalau kehormatannya diambil oleh pria tua anak buah Darwin. Ah Keana lebih baik mati sekarang juga jika itu benar-benar terjadi.
Dalam seperkian detik, kedua boddyguart itu membuka masker hitam yang menghalangi sebagian wajahnya.
"Kau tak usah ketakutan seperti itu Keana, maafkan aku."
Keana membulatkan matanya tak percaya, salah satu orang itu membuat Keana tercengang.
"Uncle Jordi?" pekik Keana pelan. "Ba.. bagaimana kau bisa berada disini?"
"Bisa.., jadi kau ada waktu untuk sebentar untuk menceritakan semuanya."
Keana mengangguk, "Apa uncle menyusup Darwin."
Anggukan dari Jordi mampu membuat Keana menghela nafas lega. Setidaknya ada orang yang ia kenal dan akan membantunya keluar dari sini.
"Harusnya yang berada disini adalah Zeana, tetapi mereka menganggap aku adalah Zeana. Uncle, Zea telah membunuh Angle karena Angle melakukan kesalahan yang fatal. Dia telah tidur dengan Alzy pacar kak Zea. Ah lebih tepatnya mantan pacar." Kea menjelaskan dengan wajah imut dan lucu. Seolah-olah dia sedang berbicara kepada kedua orangtuanya, menceritakan keseharian dirinya yang begitu menyenangkan. Tetapi kali ini berbeda. Awalnya Jordi mengira jika yang diculik adalah tadi adalah Zeana karena Darwin terus menyebutkan nama Zeana. Tetapi setelah beberapa saat menelisik wajah itu ternyata milik Keana. Keana terlihat lebih lugu daripada Zeana yang garang. Perbedaan mereka sangat jelas terlihat.
"Baiklah, uncle berjanji akan membebaskan mu, tetapi uncle harus menunggu perintah terlebih dulu dari Mr. Geraldo."
"Ta..tapi apakah aku akan mati disini, besok?"
Jordi terkekeh kecil, bagaimana bisa Lian begitu ceroboh dan membuat Keana diculik dalam dua kali di dalam hidupnya. Putri kecil ini begitu menggemaskan dan lucu jika dijadikan tahanan.
"Makanlah ini, jika kau lapar." Jordi memberikan satu buah roti, dan minuman dingin dalam cup.
"Tak ada minuman dan makanan hangat, jadi kau harus makan apa adanya untuk bertahan dan membuatmu kuat."
Keana mengangguk antusias, lalu mengambil roti dan minuman itu dengan antusias, setidaknya sampai nanti malam dia tak akan kelaparan dan dehidrasi.
"Lalu, kabari daddy mu menggunakan ini. Ingat! Jika ada boddyguart lain dan Darwin yang melihatmu kemari, handphone dan makanan ini sembunyikan didalam jaket mu." Keana kembali menganggukkan kepalanya, ia sedikit merasa lega setidaknya Lian bisa ia kabari dengan demikian Lisha, mommy-Nya tak akan terlalu mengkhawatirkan dirinya. Apalagi dengan Zea, wanita itu pasti tengah menyalahkan dirinya sendiri.
"Ta..tapi uncle, apa ruangan ini aman? Hum maksudku apa ti-"
"Tidak ada kamera pengintai, tenanglah. Ini juga kedap suara, kau aman. Uncle akan berjaga didepan ruangan mu.
Keana menyunggingkan senyumnya, "Terimakasih uncle."
"Sama-sama, Keana. Kalau begitu uncle akan pergi. Takut mereka curiga, jangan lupa kabari mereka secepatnya."
Keana mengangguk senang, dia mampu tersenyum karena keberadaan Uncle Jordi yang notabene adalah pasukan secret dibawah Mr. Geraldo, saat dulu dia pernah di latih bela diri olehnya. Keana sangat tak menyangka sekali, ternyata dia bisa bertemu orang dalam disini. Dengan begitu, dirinya akan cukup mudah untuk bebas. Mr. Darwin jika dibandingkan dengan Mr. Geraldo tidak ada apa-apanya sama sekali. Ibaratkan hanya segelintir pasir di pantai yang luas. Keana memandang handphone yang tak terkunci lalu segera menghubungi salah satu keluarganya.
***
Hai...
Ini karya orisinal aku yang hanya exclusive ada di Innovel/Dreame/aplikasi sejenis di bawah naungan STARY PTE.
Kalau kalian membaca dalam bentuk PDF/foto atau di platform lain, maka bisa dipastikan cerita ini sudah DISEBARLUASKAN secara TIDAK BERTANGGUNGJAWAB.
Dengan kata lain, kalian membaca cerita hasil curian. Perlu kalian ketahui, cara tersebut tidak PERNAH SAYA IKHLASKAN baik di dunia atau akhirat. Karena dari cerita ini, ada penghasilan saya yang kalian curi. Kalau kalian membaca cerita dari hasil curian, bukan kah sama saja mencuri penghasilan saya?
Dan bagi yang menyebarluaskan cerita ini, uang yang kalian peroleh TIDAK AKAN BERKAH. Tidak akan pernah aku ikhlaskan.
Dan untuk yang ingin copyright cerita abal-abal ku ini, mendingan mikir-mikir lagi. Saya tak mau ada kesalahpahaman seperti sebelumnya, mending cerita hasil sendiri akan lebih puas, daripada cerita hasil orang lain.
Untuk PUEBI atau typo, nanti saya akan benarkan sesudah cerita ini TAMAT. InshaaAllah, karena kehidupan saya bukan hanya tentang n****+. Maaf kalau mata kalian perih dengan cerita saya?????????????????? ?
Salam
Saghita laa