MEMBUANG 4 BAYI

1138 Kata
Yang perlu digaris bawahi dari Ardhy adalah dia bukan tukang jajan, dia melakukannya dengan pasangan yang memang terikat perasaan dengan dia, bukan dengan iseng yang begitu ketemu langsung making love. Tidak. Mereka berteman dulu, lalu kencan beberapa kali baru making love. Itu kebiasaan Ardhy, baik sebagai mahasiswa dulu dengan adik kampusnya maupun dengan OG atau office girl cantik tempat kantornya berada. Dengan OG itu tetap saja Ardhy pacaran karena memang OG tersebut cantik. Waktu itu tidak ada yang tahu kalau Ardhy adalah anak pemilik perusahaan. Mereka semua mengira Ardhy hanya anak magang bagian administrasi, karena waktu itu Ardhy baru masuk dan sedang kuliah. Jadi yang pertama digugurkan kandungannya adalah office girl tersebut. Dan sejak itu perempuan itu Ardhy campakkan. Baru kemudian adik tingkatnya di kampus. Dengan mahasiswi ini juga dia berhubungan bukan sekadar say hello. Semua hubungannya berjenjang sampai bisa naik ke ranjang, dan bodohnya Ardhy tak pernah belajar dari kesalahan. Dia tidak menggunakan pengaman sehingga semua perempuan yang dia tiduri selalu hamil. Aneh tak pernah mau belajar dari batu pertama dia tersandung, sampai tersandung berulang kali terakhir bersama Vallen, bahkan dengan Vallen dua kali mereka menggugurkan kandungan dengan alasan Ardhy belum bisa segera menceraikan Aristy. Itu alasan Ardhy. Dia bilang pada Vallen dia akan menceraikan Aristy, tapi menunggu kesempatan, karena itu dia minta Vallen bersabar. Nyatanya setelah ketahuan Ardhy menendang Vallen. ≈≈≈≈≈ Nasib yang berbeda terjadi pada usaha Aristy, usahanya berkembang cukup maju untuk seorang pemula. Akhirnya dia mencari pengganti Vallen dan kali ini bukan seorang perempuan asli, tapi perempuan jejadian. Di dunia model tentu banyak lelaki belok seperti itu, jadi perempuan jadi-jadian. Itu yang jadi sekretaris Aristy berikutnya. Dia tidak ingin mengalami kecolongan walau saat itu dia belum punya suami lagi. Hakim mengetuk palu perceraian. Tak tanggung-tanggung Aristy meminta tolak tiga langsung. Dia sama sekali tak ingin kembali pada Ardhy. Walau beberapa kali Ardhy minta mereka memperbaiki hubungan, tapi begitu mengetahui dari media kalau Ardhy pernah dua kali menggugurkan kandungan perempuan lain sebelum dirinya, Aristy langsung berpikir ulang. Ternyata Ardhy sangat kejam pada anak-anaknya. Ada empat bayi yang dia bunuh, dua dari Vallen dan dua dari perempuan di Singapura. Saat ini Aristy sedang dalam fase penyesalan teramat dalam. Dia ingin merengkuh Bima kembali. Sayang Bima sudah memiliki Henny. ≈≈≈≈≈ “Nggak bisa Kak. Aku belum bisa,” kata Renny saat Henny minta dia pulang untuk selamatan kehamilannya. Henny dan keluarga besar akan mengadakan pengajian empat bulan kehamilan Henny, memang sudah terlambat dua minggu dari yang seharusnya. Renny masih tak berani bertemu dengan Bima terlebih dari beberapa kali perkataan kakaknya, Bima itu masih sangat kaku pada Henny seakan memang rumah tangga mereka hanya sebuah kurungan untuk Bima. Tak ada cinta dari Bima itu yang membuat Renny tak berani mendekat. Renny takut bahwa yang dia duga itu dulu benar, kalau Bima juga menyukainya seperti dia menyukai lelaki itu. Kalau itu benar dan mereka sering bertemu tentu mereka bisa hilang kendali. Renny tak mau masuk ke lingkaran tak bertepi seperti itu. Karena itu dia harus sangat menjauh. Jadi walaupun hanya pulang sesaat pun di acara pengajian Renny tetap tak mau. Banyak alasan yang dia lakukan. Acara akan dilakukan di Banjarmasin tentunya Bima dan Henny akan pulang ke Banjarmasin karena selama ini mereka menetap di Singapore. “Aku ada tugas bersama bu Kumala, aku akan ke cabang Malang. Mungkin sekitar dua minggu Kak dan ini bukan tugas tiba-tiba. Jadi aku mohon maaf,” kata Renny. Padahal yang berangkat hanya bu Kumala, dia tidak berangkat. Tapi hanya itu alasan yang bisa Renny katakan pada Henny. “Pokoknya nanti kalau aku melahirkan kamu harus datang lho ya,” rajuk Henny. “Aku akan upayakan datang,” kata Renny. “Memang perkiraannya kapan Kak kelahirannya kayaknya kalau di hitungan dokter kan ada HPL ya Kak atau hari perkiraan lahir kira-kira kapan Kak? Biar aku ambil cuti jauh-jauh hari,” kata Renny membujuk Henny. Enggak mungkin kan kalau kakaknya melahirkan dia tidak pulang. “HPL-nya 10 Desember,” kata Henny. “Baik Kak, aku akan upayakan tiga hari sebelumnya aku sudah di sana. Nggak mungkin kan dia majunya seminggu atau kalau pun dia maju seminggu setidaknya aku akan ada di sana setelah Kakak melahirkan nanti,” kata Renny membujuk kakak kembarnya. Sekarang sudah akhir Juli, jadi masih banyak waktu buat Renny menata hatinya bersiap untuk bertemu beberapa kali dengan Bima di rumah orang tua mereka nanti. Karena sekarang orang tua Bima ternyata ikut pindah dekat orang tua Henny. Dulu mereka masih berjauhan, sekarang orang tua Bima beli tanah di dekat rumah orang tua Henny, jaraknya tak jauh hanya beda blok saja. Rupanya itu terjadi karena mereka sudah menjual perkebunan sawit dan Charlotte mereka. Orang tua Bima sekarang membuka toko kelontong. Tentu bukan toko kelontong biasa, kita bisa bilang itu supermarket lah ya. Semua barang tersedia di toko besar tersebut dan banyak barang yang didatangkan dari Jawa sehingga membuat banyak agen yang ambil barang ke toko milik Pak Achmad Kasrani tersebut. “Kenapa sedih seperti itu?” tanya Bima saat melihat istrinya diam saja sejak dia pulang kerja. Awal menikah Henny suka datang ke kantor Bima, dia memperhatikan interaksi Bima dengan karyawannya. Sekarang Henny bosan, kadang dia keluyuran sendiri tak jelas. Itulah mengapa dia pernah bertemu dengan mantan kekasihnya Almascatie atau Almas. “Apa kamu ingin pulang lebih dulu? Aku antar kamu, nanti aku langsung kembali lagi ke Singapura untuk kerja. Baru aku bersiap untuk acara satu hari sebelumnya. Bagaimana?” tanya Bima pada hari ini. “Aku sedih Kak. Barusan aku telepon Renny, dia bilang dia tidak bisa datang ke acara pengajian besok, alasannya dia akan ke Malang bersama dengan ibu Kumala selama dua minggu. Katanya perjalanan dinas itu sudah lama di jadwalkan,” ungkap Henny. “Kalau perjalanan ke Malang memang benar, karena seharusnya Kakak juga ke sana kan,” kata Bima. “Harusnya kami semua dari cabangnya Pak Kintoko ada pertemuan di Malang. Tapi karena kamu bikin acara empat bulanan maka Kakak mengutus orang kantor untuk berangkat ke sana. Jadi yang Renny bilang tentu tidak salah,” kata Bima. “Aku pikir ini bohong.” “Tidak. Kamu tanya saja sama Abdul yang akan berangkat ke Malang.” “Tak usah lah Kak. Tak usah aku tanya ke sana yang penting benar Renny memang bukan menghindar dari aku, tapi dia memang berhalangan.” “Mengapa dia menghindar dari kamu? Kalian berantem?” tanya Bima penasaran. “Enggak sih, enggak pernah berantem. Tapi sejak kita menikah dia sepertinya enggan kalau bertemu dengan aku,” jawab Henny jujur. ‘Apa karena dia punya perasaan sama aku ya?’ batin Bima. ‘Rasa yang aku miliki buat Renny juga masih ada dan tak bisa aku alihkan pada Henny, walau mereka sosok yang hampir tak ada bedanya di fisik, tapi di jiwa mereka sangat beda. Sehingga aku tak bisa bergetar oleh Henny,’ batin Bima begitu mengetahui bahwa ternyata Renny mundur setelah mengetahui dia akan menikah dengan Henny.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN