Sebuah sesuatu yang manis hingga membuatku sadar betapa pentingnya kamu di hidupku. Kamu adalah yang ku tunggu?
- Anya Putri Vania.
"Wow keren, setelah sekian lama gue gak melihat kepekaan seseorang yang sangat kuat dan peka sama sekitarnya kayak gini. Lo terlalu peka sama keadaan Zo, sampe bisa hampir benar menerka apa yang terjadi sebenarnya," ucap gue sambil memberi tepuk tangan untuk Kenzo.
"Lo itu diam, tapi diamnya lo ini menilai semua yang ada di sekitar lo. Senang bisa bertemu dengan lo. Kumpulkan puzzle itu semua dan pecahkan misterinya. Jika sudah ketemu dan mengerti semua cerita gue dari potongan demi potongan itu, lo bisa temuin gue. Kalau lo bisa memecahkan teka-teki dari puzzle-puzzle ini maka lo hebat dan akan ada sesuatu yang bagus buat lo. Gue tunggu jawab lo sampe setelah final turnamen kali ini," ucap gue sambil tertawa pelan.
"Jika gue bisa memecahkan ini sebelum final gimana?" tanya Kenzo santai.
"Bagus berarti akan lebih cepat lo mendapatkannya," ucap gue santai.
"Zo lo yakin nerima tantangan si singa betina ini? Lo aja gak ngerti apa-apa loh di sini. Jangankan lo, Koh Edwin sama Oni aja yang udah lama kenal sama dia cuma tau garis besarnya aja, tanpa tau ceritanya sampe mendetail. Yang tau mendetail hanya ada 7 orang di sini, itupun untuk membuka mulut mereka sangat susah banget. Harus butuh pengorbanan jika mau membuat mereka membuka mulutnya," ucap Ridwan.
"Gue yakin gue bisa menemukan garis besarnya tanpa bantuan yang lain. Doain gue semoga berhasil!" ucap Kenzo optimis.
"Tekat lo bagus Zo. Gue bangga sama lo. Lo tenang aja gue dukung lo ko selagi bener. Jika itu beneran terjadi, lo bisa mecahin teka-teki itu dan lo bisa ngendaliin singa betina ini, maka dengan senang hati gaji kerja part time gue selama 2 bulan serta bonus yang gue dapet, gue kasih ke lo. Setelah itu lo yang ngelola uang itu lalu kasih uang itu semua buat orang yang membutuhkan, itu janji gue."
Kenzo langsung menoleh ke arah Lili dengan tatapan kagetnya. Lili yang di tatap seperti itu hanya santai saja sambil menikmati es kopinya.
"Jika memang beneran terjadi dan kalian semua bisa naik podium winner. Banyak menciptakan All Indonesia final, akhir tahun kalian semua plus Mb Widna bawa pasangan masing-masing atau yang sudah berkeluarga kalian bisa bawa keluarga kecil kalian. Kita semua liburan ke Ngartufur dan Tour di Lampung. Kalian tinggal bawa badan dan koper aja semuanya gue yang ngurus!" ucap Ridwan dengan tegas.
Gue langsung menatap Ridwan dengan tatapan tidak percaya, the fist time Ridwan bilang mau ngeluarin uang sebanyak itu. Padahal sebelumnya Ridwan paling banter hanya mengeluarkan uang sebesar 8jt itu gak lebih dan gak kurang. Beda sama yang lain, kadang sampe liburan ke Jepang aja di bayarin sama mereka. Tapi kali ini Ridwan beda banget, dia rela ngeluarin uang banyak demi ngerubah gue.
"Eh, ini serius?" tanya Apri tak percaya.
"Iya gue dan Lili serius. Insyaallah ketika kami bernazar kami selalu menepatinya," ucap Ridwan mantab. Gue masih gak percaya mendengar perkataan Ridwan dan Lili.
"Zo nah tu hadiahnya dah bagus, kalo lo bisa mecahin teka-tekinya sini Zo gue bantu!" ucap Fajar heboh.
"Gratisan aja lo cepet!" ucap Ka Glo.
"Uuuuuuuuu!"
"Udah semuanya jangan di bahas lagi udah malem. Lebih baik kita pulang. Besok kalian semua tanding!" suruh gue.
"Eh curut lo belum makankan, makan dulu baru ngajak pulang!" seru Lili.
"Gue kenyang. Makanan gue udah kelar tadi."
Lili hanya menatap gue dengan tatapan datarnya, gue yang di tatap seperti itu hanya tersenyum kecil ke arahnya.
"Lo ke sini gak makan dan gak minum sama sekali. Lo malah gelud dan nyelametin 2 orang. Dan sekarang lo bilang kenyang? Lo manusia apa bukan sih? Lo mau sakit? Apa gimana? Ha!" seru Lili.
"Ya lo kek gatau es aja sih. Kalo misalnya dia dah kek gini itu pasti males makan. Gimana mau gemuk dia, makan aja susah. Makan aja kalau bisa sehari cuma sekali. Kadang suka lupa sama nasi kalau kerjaan dia banyak. Yang suka makan tolong dulu ini kasih manusia satu ini tips gimana cara doyan makan! Cape gue liat dia susah makan begini!" Seru Ridwan. Gue hanya terkekeh kecil melihat tingkah mereka berdua.
"Makan dulu aja Nya. Kita semua tungguin lo makan," ucap Koh Edwin dengan lembut.
"Gak usah Koh, tadi itu niat gue ke sini juga pengen jemput Lili. Gue udah makan ko tadi di kantor sebelum ke sini," alibi gue.
"BOHONG TUH!" seru Oni dan di balas delikan oleh gue.
Kalo Ka Oni dah ngomong begitu makin runyem urusannya. Biasanya dia itu akan bongkar semua kejelekan gue di depan orang banyak. Gue menatap Oni dengan tatapan yang tajam dan menusuk. Oni yang di tatap seperti itu hanya terdiam dan mengabaikan tatapan gue.
"Gila kaget gue!" ucap Fajar sambil mengelus dadanya dengan pelan.
“Makan sekarang atau lo gak boleh pulang?” tanya Oni dengan nada datarnya.
"Dah jangan mikirin gue. Kalian semua pulang terus istirahat besok tanding!" suruh gue.
“Dasar batu,” cibir Oni. Gue hanya mengabaikan apa yang Oni katakan dan mengajak mereka semua pergi dari sini.
Mereka semua hanya menganggukkan kepalanya dan keluar dari restoran itu. Tersisa gue, Kenzo dan beberapa orang lainnya. Kenzo pun menarik tangan gue dan membisikkan sesuatu di kuping gue.
"Nya kalo pulang hati-hati ya. Jangan meleng kalau jalan! Kalo udah sampe chat gue atau telfon. Cuci tangan, kaki dan sikat gigi sebelum tidur. Good night, have a nice dream to night!" bisik Kenzo.
Mendengar bisikan Kenzo seketika pipi gue mengeluarkan semburat merah merona. Jujur sebenernya gue malu banget sekarang ini, tapi gue suka sih liat dia yang perhatian begini.
"Banyak orang masih bisik-bisikan. Dosa Zo!" teriak Fajar dari belakang gue.
"Rusuh amat sih!" dumel Kenzo sambil menjauh dari gue yang masih mematung akibat ulahnya. Setelah kerusuhan selesai kami pun langsung pulang ke rumah masing-masing.
Sampai apartement.
Gue langsung masuk ke dalam kamar dan membiarkan Lili yang masih bermanja ria dengan sofa panjang ruang tengah."Huft akhirnya bisa duduk nyaman di sini!" ucap Lili sambil mendudukkan sofa panjang yang ada di ruang tengah.
Tok! Tok! Tok!
"Li ada yang ngetok pintu itu. Tolong dong bukain pintunya!" seru gue dari dalam kamar.
"Iya!" jawab Lili.
Cklek!
Pintu pun terbuka dan menampilkan seorang laki-laki paruh baya mengantarkan paket berisi makanan di depan pintu apartemen mereka.
"Excusez-moi, est-ce vraiment l'appartement de Madam Anya Putri Vania?" tanya Bapak pengantar makanan itu.
(Permisi apa benar disini apartement dari nyonya Anya Putri Vania)
"Ouais c'est vrai," ucap Lili.
(Iya benar,)
"Voici une commande de nourriture pour Madam Anya. Veuillez signer ci-dessous," ucap Bapak itu sambil menyodorkan bukunya.
(Ini ada orderan makanan buat nyonya Anya. Silahkan tanda tangan di bawah ini,)
"Déjà," ucap Lili setelah selesai menandatanginya.
(Sudah,)
"Merci, Madame. Excusez-moi," ucap Bapak itu seraya berlalu.
(Terima kasih nyonya. Saya permisi,)
"Nya lo order makanan?" teriak Lili dari ruang tengah.
"Ha makanan? Gue gak pesen apa-apa." Gue langsung keluar kamar dan menghampiri Lili yang sedang membuka plastik makanan itu.
"Lah, ini ada orang yang nganterin makanan. Namanya jelas nama lo. Mana makanan kesukaan lo lagi," ucap Lili sambil menyodorkan kotak makanan itu ke arah gue.
"Eh, gue gak pesen apa-apa beneran," ucap gue.
"Yaudah rezeki tuh buat lo. Di makan awas sampe gak di makan gue takol pala lo! Dah gue mau ke kamar dulu bye!" seru Lili seraya berlalu meninggalkan gue.
"Iya gue makan!" ucap gue. Gue pun membuka paket makanan tersebut, ada note kecil di situ.
Selamat makan malam. Semoga suka ya. Maaf gue gak tau apa yang lo suka jadi gue cuma beliin ini buat lo. Semoga suka.
-KAR.
Tanpa gue sadari tadi gue tersenyum membaca isi note kecil itu. Gue langsung memfotonya dan gue pos ke i********: pribadi gue.
Anya_Vania
Paris
P
I
C
T
❤12.300
Thanks for Escargot leites culinaria. This is my favorite food. Good night all.
Comment 250
Lilisyaf : Gue tau siapa yang ngasih?
↪Anya_Vania: Bisa gak julid gak anda?
Ridwanard: Akhirnya seorang manusia jelmaan es mencair juga :v
↪Anya_Vania: Lo kira gue siluman?
Ashleyputri: Kayak tau tuh siapa yang beli tadi?
↪Anya_Vania: Yang beli pastinya manusia
Putners: Loh ini siapanya Putri? Ko Putri komen
Kelvin56: Boleh gak nih tag orangnya
↪Anya_Vania: Cukup di lapangan lo tengil. Di ig, jangan.
Agnes42: Setelah sekian lama akhirnya kamu post foto juga Dek. Cici kangen.
↪Anya_Vania: I MISS YOU SO BAD CICI. LONG TIME NO SEE. AKU KANGEN J
Anthony: Sangkain gue ini akun gak kepake lagi. Niatnya mau gue unfol?
↪Anya_Vania: Lo unfol gak gue follback?
Sasmitaputri: I miss you so bad sist
↪Anya_Vania: I miss you too sista. Hayuk lah nonton konser bareng kita pas kelar turnamen per-univ tahun ini?
Fajarmaulana95: Gatel tangan gue pengen ngetag orang
↪Anya_Vania: Mau dapet duit itu Jay kalo gatel tangannya?. Jangan nakal lo sama gue, nanti gue jeburin ke ke sungai lo.
Kelviners: Ini siapa nya Kevin. Ko Kevin komen?
Moh.Kevin: You in Paris?
↪Anya_Vania: Yes, Im in Paris San.
↪Kelvin56: Kenal?
↪Fajarmaulana95: Syok gue :v
↪apri: Ha? Kenal sama jurdun Ka?
↪Ashleyputri: Aku butuh penjelasan Bub!
↪Widna: Astaga Kevin kenal?
↪Anthony: Buka grup!
"Kenapa Mr. K harus komen sih mana geger lagikan. Haduh ini mah auto gue kena tanya-tanya sama Ka Oni dan yang lain. Gue harus jawab apaan ini," gumam gue.
Seketika banyak sekali notif yang masuk ke dalam handphone gue setelah postingan tadi. Merasa risih alhasil gue langsung menaruh handphone sedikit menjauh dari gue saat ini. Gue pun mutusin buat makan Escargot leites culinaria dengan nikmat. Sumpah ini enak banget. Rasanya sama kayak Escargot yang biasa gue makan.
"Kenzo jarang banget ke Paris tau makanan kek gini dari mana?" batin gue. Setelah selesai makan. Gue pun membersihkan meja makan lalu kembali ke kamar.