Setelah sampai di kamar. Gue langsung buka w******p gue. Langsung rame dong wa gue sama ke kepoan mereka semua. Gue terkekeh pelan melihat banyak notif yang masuk dari sosial media atau chatting dan membukanya satu persatu.
The stars❤ (10)
Ka Oni? (3)
Cimit? (4)
Cines? (2)
The Julid (258)
"Apa-apaan ni the julid apaan dah. Ko tiba-tiba ada di tempat gue," dumel gue. Gue langsung mencari nama Kenzo di kontak gue.
Me :
Assalamualaikum Mas.
Mas Kenzo :
Wa'alaikumsalam Nya.
Ada apa?
Me :
Makasih untuk Escargot leites culinarianya.
Mas Kenzo :
Oalah sama-sama
Maaf ya gue gak tau apa yang lo suka jadi pas liat itu kayaknya enak. Jadi ya gue beli
Me :
Makanan kesukaan gue Mas.
Mas Kenzo :
Oalah pantesan.
Oh ya ig lo @Anya_Vania kan dah gue follback ya
Me :
Eh. Makasih loh, btw lo tau gue follow lo?
Mas Kenzo :
Tau
Me :
Keren juga stalkeran lo Mas.
Mas Kenzo :
Bukan gue yang stalker tapi Fajar?
Me :
Kalo Fajar mah beda stalkernya.
Mas Kenzo :
Eh btw lo kenal sama Mr. K?
Me :
Iya gue kenal dia. Dah lama lah kenal dia, emang kenapa?
Mas Kenzo :
Oalah. Engga gue liat dia komen di ig lo aja.
Boleh telfon?
Me :
Boleh ko ini
Telfon pun tersambung.
"Halo. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
"Enak gak Nya?"
"Enak ko Mas, escargotnya hehehe."
"Alhamdulillah kalo enak. Sorry ya gak tau makanan di Paris. Pas di jalan tadi gak sengaja liat escargot ya akhirnya beli."
"Makasih banyak loh Mas. Gak enak gue."
"Kan gue udah bilang. Cuma makanan bukan cicilan mobil, jadi santai aja kali."
"Ya ampun ahahahaha. Kalo cicilan rumah boleh gak?"
"Boleh ko. Asal siap aja nemenin aku sampe tua,"
"Apaan sih! Ngegembel Masnya?"
"Ish di omongin serius geh gak percaya. Jangankan cicilan rumah sama mobil. Hidup kamu aku yang tanggung aja, insyaallah aku sanggup."
"Aduh makin malem makin jadi awkwkwkwk."
"Udah sana tidur, udah malem."
"Iya, ini mau tidur."
"Yaudah aku tutup ya telfonnya. Good night, have a nice dream to night. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Pip!
Sambungan telfon pun terputus sepihak. Tak terasa pipi gue sudah berubah menjadi kepiting rebus. Gue pun melempar hp dengan asal dan menutup wajah gue menggunakan bantal.
"Kenzo itu beda dari yang lain. Dia memiliki kelebihan dalam kepekaan. Kenzo itu pendiam tapi diam nya dia peduli dengan sekitar. Kenzo bukan tipe orang yang koar-koar untuk melakukan sesuatu. Dia lebih suka menunjukkan dengan tindakan tanpa perkataan," puji gue dalam hati.
Entah sudah berapa lama gue menutup hati. Tapi entah lah tanpa gue sadari Kenzo hadir dan membawa sedikit perubahan. Terdengar singkat memang tapi, dia bisa merubahnya dalam waktu 2 hari. Terima kasih Allah engkau telah memberikan aku orang orang yang sayang seperti mereka semua. Tak lama gue pun terlelap.
Anya PoV Off.
Kenzo PoV On.
Anya itu wanita yang cantik dan tangguh. Dia itu cewe yang beda dari yang lain menurut gue. Cewe pertama yang gue temuin yang di dalamnya penuh teka-teki kehidupan. Cewe yang jarang ketemu nasi tapi, bisa membangun semangat dan senyuman baru bagi orang lain.
Gue heran dia itu bukan diet tapi susah makan nasi, padahal makan itu kerjaan yang paling enak. Menurut yang gue tangkep dari omongan teman-temannya dia itu musuh nasi.
"Udah jarang makan plus gak suka ngemil, gimana mau gede tu badan?" pikir gue.
Jujur gue kaget banget pas dia nyuruh gue pindah duduk gak jauh dari dia. Di situ gue ngiranya sama kayak Fajar dia mau modus sama gue. Ya siapa coba yang menolak pesona gue kan gak ada. Gak lama gue pun sadar kalau gelagat dia aneh.
Dia kayak merasakan sesak ketika menyuruh gue pindah duduk. Dia sempat memejamkan matanya dan gue bisa melihat mata elang itu. Dia melihat sekeliling nya dengan khawatir. Sepertinya dia berfirasat akan terjadi sesuatu yang besar menimpa kami semua.
Ternyata benar firasat dia ada sebuah anak panah dari belakang Anya dan ternyata anak panah itu menuju ke arah Mb Widna. Anya pun bangkit lalu menangkap anak panah itu dengan kecepatan kilat. Gue kagum melihat ketangkasan dia, tapi di dalam otak gue banyak pertanyaan yang sulit untuk di jawab.
"Apa Anya punya indra keenam? Kenapa feeling dia begitu kuat tentang kejadian yang akan datang?"
Sudah dua kali dia menyelamatkan orang lain. Bukan hanya Anne yang di selamatkan dia, tapi hari ini gue dan Mb Widna juga di selametin sama dia hari ini.
Benar kata Oni dia wanita itu yang tangguh dan rela berkorban untuk orang di sekitar nya. Gue bangga bisa kenal dia. Gue kaget banget pas Ridwan bilang kalo gue bisa jadi pawangnya Anya. Jangan kan jadi pawang, gue aja bingung dia tadi berantem kek kesetanan banget. Gue yang cowo aja gak sampe segitunya kalo marah.
Tapi, dia demi ngebela kita semua dia marah besar sama cowo yang nyerang kita secara tiba-tiba kayak tadi. Masih banyak orang yang gak percaya dengan kemampuan dia termasuk gue. Gue juga sempat gak percaya dia punya ilmu bela diri sehebat itu, gue pegang tangannya aja itu rasanya beda banget. Rasa kebencian, amarah, kesal, semuanya menjadi satu kesatuan, tapi anehnya pas gue megang tangan dia dan langsung meluk dia pun dia gak berontak sama sekali.
Beda pas dia di tenangin sama Lili, ketika Lili nahan dia, dia keliatan gak terima banget pas di pisahin sama cowo itu. Amarahnya memuncak dan setelah gue pegang gak tau apa yang terjadi tapi amarah dia sedikit demi sedikit mereda dan bisa di katakan sifat dia kembali ke seperti semula.
Di luar dugaan gue ternyata dengan cara gue ngeredam emosi dia Lili dan Ridwan rela ngeluarin uang demi Anya yang berubah gara-gara gue. Dan bahkan gue pun di tantang Anya untuk bisa memecahkan teka-teki di hidup dia. Ntahlah, sebenarnya apa yang terjadi di antara mereka semua, kalau secara garis besar gue sudah menangkap apa masalah terbesarnya.
Sekarang yang gue butuhin itu cuma sedikit potongan puzzel lagi untuk menyempurnakan pemikiran gue tentang teka-teki dia. Tapi, gue nyingkirin teka-teki itu dari otak gue dulu. Soalnya gue mau fokus pertandingan, kebetulan Anya juga minta emas sama gue.
Gak mungkin gue gak ngelakuin itu semua, gue juga berjanji pada diri gue sendiri gue akan ngasih emas kali ini buat dia. Tapi itu semua gak lepas dari doa dan usaha. Jika Allah berkehendak maka gue akan bisa mendapatkannya. Tapi, jika Allah berkendak lain gue gak bisa apa apa.
Tring! Tring!
Suara hp gue menyadarkan lamunan gue. Senyum gue mengembang ketika ternyata yang ngechat gue itu Anya. Gak tau kenapa gue seneng aja.
Anya :
Assalamualaikum Mas.
Me :
Wa'alaikumsalam Nya.
Ada apa?
Anya :
Makasih untuk Escargot leites culinarianya.
Me :
Oalah sama-sama
Maaf ya gue gak tau apa yang lo suka jadi pas liat itu kayaknya enak. Jadi ya gue beli.
Anya :
Makanan kesukaan gue Mas.
Me :
Oalah pantesan.
Oh ya ig lo @Anya_Vania kan dah gue follback ya
Anya :
Eh. Makasih loh, btw lo tau gue follow lo?
Me :
Tau
Anya :
Keren juga stalkeran lo Mas.
Me :
Bukan gue yang stalker tapi Fajar.
Anya :
Kalo Fajar mah beda stalkernya?
Me :
Eh btw lo kenal sama Mr.K?
Anya :
Iya gue kenal dia. Dah lama lah kenal dia, emang kenapa?
Me :
Oalah. Engga gue liat dia komen di ig lo aja.
Boleh telfon?
Anya :
Boleh ko
Gue pun langsung menelfon Anya.
"Halo. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
"Enak gak Nya?"
"Enak ko Kak, escargotnya hehehe."
"Alhamdulillah kalo enak. Sorry ya gak tau makanan di Paris. Pas jalan tadi gak sengaja liat ada escargot ya akhirnya beli."
"Makasih loh Mas. Gak enak guenya."
"Kan gue udah bilang. Cuma makanan bukan cicilan mobil."
"Ya ampun. Kalo cicilan rumah boleh gak?"
"Boleh ko, asal siap aja nemenin aku sampe tua."
"Apaan sih! Ngegembel Kakaknya?"
"Ish dibilangin gak percaya. Jangankan cicilan rumah sama mobil. Hidup kamu aku yang tanggung aja insyaallah aku sanggup."
"Aduh makin malem makin jadi!"
"Udah sana tidur, udah malem."
"Iya, ini mau tidur."
"Yaudah aku tutup ya telfonnya. Good night, have a nice dream to night. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Pip.
Sambungan telfon pun terputus. Seperti banyak banget kupu-kupu berterbangan di atas perut gue. Sampai gue sering tersenyum sendiri ketika melihat hp. Ada rasa gak ikhlas ketika melihat dia tersenyum karena orang lain. Bisa di katakan gue egois karena dia tapi, itu yang gue rasain sekarang. Gue ingin dia selalu semangatin gue di saat saat seperti ini. Senang bisa mengenal wanita seperti dia si saat seperti ini.