“Y-yang Mulia mengapa anda turun dari kereta?” aku melirik bukan karena apa-apa. Aku hanya merasa tidak habis pikir mengapa orang-orang ini sangat berlebihan terhadap majikan mereka. Lagipula ditempat ini meskipun mereka terlihat berada dan kaya, aku sama sekali tidak tertarik untuk merampok mereka. Mestikah mereka memperlihatkan kewaspadaan yang terlalu menyinggung seperti ini? Terkadang orang besar selalu melupakan satu hal penting yang terlihat dan terdengar kecil. Etika dan tatakrama. Aku pernah mempelajarinya sewaktu kecil dulu. Tapi etika istana memang sangatlah tidak seberadab tatkala aku hidup ditempa ini dengan damai. Meskipun tingkah penuh kebebasan ini mereka nilai sebagai kaum barbar.
Pria kharismatik keluar dari keretanya. Untuk sesaat aku dibuat terkesima. Pembawaan pria it
