Dengan perasaan kesal, Rania ambil baju-baju dari lemari serta alat-alat perlengkapannya. Rania memutuskan untuk tidak menginap di kamar Alaric. Dia tahu Alaric sedang dikuasai amarah. Rania akan menginap di kamar yang berdekatan dengan dapur, sebuah kamar yang pernah Alaric sediakan untuknya di awal-awal pernikahan pertama mereka dulu. Baru kali ini Rania merasa dirinya benar-benar marah. Manda dan Alaric telah membuatnya kesal sekaligus malu. Tidak seharusnya mereka memojokkan dirinya di depan keduaorangtua mereka. Seharusnya Alaric bertanya kepadanya langsung tanpa melibatkan orang lain terlebih dahulu. Rania pun berpikir keduanya benar-benar jahat. Bagaimana jika Mami mereka kolaps lagi? Ujung-ujungnya pasti dia yang disalahkan. “Ini karma suamimu, Ran. Biar dia tau rasa. Dulu ka