“Kata Tante Sherly ternyata dia malah berangkat ke Belanda … dan menikah di sana dengan seorang penulis terkenal. Nadine,” Alaric tatap wajah cantik Rania. Rasanya tidak percaya pria-pria itu menyia-nyiakan Rania. Rania sangatlah cantik dan memiliki tubuh sempurna, sifatnya baik dan menyenangkan hati. Dan malam ini Alaric sudah mengenal Rania secara sempurna. Alangkah ruginya mereka. Beberapa saat kemudian, Alaric tertawa kecil seolah menyadari sesuatu. Dia juga hampir menyia-nyiakan Rania. Melihat Rania yang sangat tenang, Alaric mendaratkan ciuman di kening Rania. Rasa asin dia rasakan di ujung lidahnya, karena keringat yang mengering di dahi Rania. “Mas,” desah Rania saat jari jemari Alaric menjamah miliknya. “Nikmati, Ran, sampai kamu merasakan puncak kenikmatan,” Napas Rania t