Keputusan Rania

1246 Kata

“Aku harus bicara dengan Mas Alaric dulu,” ujar Rania dengan wajah murung. Rania yang pikirannya mulai bimbang, meraih bantal tidurnya dan menepuk-nepuknya pelan sebelum merebahkan tubuhnya. Greta ikut melakukannya. Dia rebah di samping Rania. “Ran,” desah Greta yang pandangannya kosong ke langit-langit kamar. “Ya, Gre,” “Apa aku boleh tau satu hal?” “Apa?” “Pelecehan apa yang sudah Alaric lakukan terhadap diri kamu? Aku heran, kamu dilecehkan, tapi kenapa tetap mencintainya,” Rania mendengus tersenyum. Hening seketika. “Ran,” “Ya, Gre,” “Kamu nggak menjawab pertanyaanku,” “Itu wilayah pribadi,” Greta terlihat sedikit kesal. “Apa salahnya aku tau. Aku sahabatmu. Siapa tau nanti aku menikah … dan mengalami yang aku tidak pahami,” Rania menggelengkan kepalanya. “Apa dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN