Rania tersenyum tipis sambil menggeleng. Alvaro menghela napas panjang. Awal-awal Rania bercerai, Alvaro pernah menawarkan Rania untuk bekerja di dalam perusahaannya. Rania menolak, karena ingin menjaga mamanya yang sakit-sakitan. Lagipula, Rania tidak suka bekerja di perusahaan dan sebisa mungkin mengelak. Dia lebih suka mengajar. Alvaro pun memahami keadaan Rania dan mengira penyakit yang diderita Vivi hanya penyakit biasa. Mungkin Vivi membutuhkan perhatian karena tinggal sendirian di rumahnya, begitu pikir Alvaro. Dia pun merelakan Rania seandainya dia dilamar atau menikah dengan laki-laki yang satu kampung dengannya. Karena Greta pernah bercerita bahwa Rania mau dilamar anak Bu Lurah. Ternyata Rania hidup penuh duka. "Nggak, Om. Enakan di sini. Sudah banyak murid-muridku di sini. T