Tak lama kemudian, muncul Nevan dan seorang pria yang juga berpakaian dokter. “Halo, Tante,” sapa pria itu seraya meraih tangan Nirmala dan mengecupnya. Dia rangkul tubuh Nirmala yang terbaring lemah. “Bagas,” desah Nirmala senang. Dia usap-usap punggung sahabat anaknya itu. “Gimana. Sudah lebih tenang kan?” tanya Bagas. Nirmala mengiyakan dengan isyarat mata dan senyumnya. “Halo, Rania,” sapa Bagas ke Rania yang duduk di sisi Nirmala. Rania mengangguk tersenyum. “Alaric nggak ke sini, Ran?” tanya Nevan tiba-tiba. “Katanya lagi menuju ke sini, Mas,” jawab Rania. Nevan mengambil kursi kecil dan membawanya ke dekat maminya. Dia duduk dengan tangan memegang tangan maminya. Sementara Bagas duduk di depan sebuah komputer di dalam ruangan. Dia amati rekaman detak jantung Nirmala s