Tanganku bergetar hebat mendengar ucapan tajam Kinan barusan yang seakan menusuk dan menampar diriku. Keringat dan peluh sudah membanjiri pelipisku seraya tanganku yang terus bergetar. "Lo kenapa?" "Gapapa Nan. Cuma gaenak badan aja." Jawabku cepat. Aku takut jika Kinan mengetahui keanehan perubahan sikapku tadi. Kinan hanya menganggukkan kepalanya. "Yaudah ya Flo. Gue harus pulang dulu." Aku mengangguk tanda mengiyakan. Kinan beranjak dari duduknya dan memelukku lagi. "Padahal masih kangen tapi kayaknya kondisi lo juga lagi down. Gue pulang ya." Aku mengangguk sekali lagi dan menatap tubuh Kinan yang perlahan menjauh pergi. Pikiranku kini tertuju pada Mas Bagas. Apa mungkin saat Mas Bagas di Singapura ia bertemu dengan Kinan? Firasatku mengatakan iya, tapi lebih baik