Bolehkah Aku Mencintai Dua Wanita?

1521 Kata
Evie memandang suaminya yang baru keluar dari kamar mandi. Tubuh suaminya yang tinggi langsing dan lengannya yang berotot, membingkai indah di hadapannya. Biasanya kalau keluar telanjang seperti ini dan melihat Evie sedang memandangnya, milik suaminya akan segera bangun dan dia akan mengajak Evie bercinta. Tapi sudah beberapa bulan ini, milik Kevin tetap terkulai lemas, meskipun kemarin miliknya itu sukses melaksanakan tugasnya bersama wanita lain. Evie tidak lagi bertanya bagaimana Kevin dan Jenni melakukannya. Dia masih tidak sanggup membayangkan milik suaminya bersatu dengan milik wanita lain. Tapi apa pilihan yang bisa aku lakukan? Kalau itu satu-satunya cara agar aku bisa mengetahui kalau Kevin hanya tidak bisa bercinta denganku, sedangkan dengan wanita lain dia baik-baik saja. Yang paling aman memang menyuruhnya melakukannya bersama Jenni, yang masih bisa kuatur bahkan sempat kubawa test STD, agar tidak membahayakan Kevin. Tapi siapa yang bisa menduga, kegiatan beberapa menit kemarin malam, bisa membuat Kevin sedemikian kalut. Pasti itu yang ada dipikirannya, sehingga dia pulang cepat dan ingin berbicara empat mata denganku. Kata hati Evie menduga apa yang hendak dibicarakan Kevin padanya. “ Ev, Aku ingin bicara. Tapi kamu jangan marah ya. Aku juga tidak tahu mengapa aku bisa seperti ini?” Kata Kevin membuka pembicaraan dan duduk di sampingku. “ Iya, bicaralah, akan kita selesaikan bersama. Aku tidak mungkin marah. Semua kondisi ini aku yang ciptakan. Jadi kita akan menghadapinya bersama." Kata Evie tenang. Kevin menghela nafas dan mengerutkan keningnya. Dia harus menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat perbuatannya bersama Jenni kemarin. Perbuatan yang mengakibatkan dirinya menggila sampai tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya sepanjang hari. “ Sebenarnya aku sudah tahu maksudmu, ketika semingguan belakangan, kamu menyuruhku membantu Jenni belajar. Aku tahu tujuanmu itu agar kamu tidak terus menerus merasa bersalah karena ketidak mampuanku sebagai seorang suami. Dan sekarang kamu tentu sudah tahu, kalau kemarin aku berhasil melakukannya bersama Jenni. Maafkan aku untuk itu. Aku ternyata tidak tahan godaan. Seharusnya aku tidak boleh tergoda karena aku sangat mencintai dirimu. Kemarin adalah pertama kalinya aku tergoda sampai tidak bisa menahan diri.” Kata Kevin pelan sambil menatap wajah Evie yang tetap tersenyum. “It’s okay Kev. Aku mengerti. Memang aku yang menciptakan kondisi itu. Sekarang aku tahu, kalau kamu tidak ada penyakit berat, seperti yang aku takuti . Sekarang aku tahu kalau kondisimu itu adalah kamu tidak tega melakukannya bersamaku. Aku sangat mengerti. Saat ini, kita tinggal mencari cara, bagaimana kita menghadapi semua ini selanjutnya. Penyakitku tidak bisa lagi membaik, berarti kamu tidak akan bisa melakukan hubungan intim bersama diriku untuk selamanya. Bukan karena kamu tidak mau tapi psikologis dalam otakmu yang membuat milikmu tidak bisa mengeras. Aku tahu kamu sangat mencintaiku dan ingin terus mencintaiku seumur hidupku. Jadi menurutmu, apakah aku harus tetap menyuruh Jenni melakukannya bersamamu atau bagaimana?” Tanya Evie memandang wajah Kevin. “ Aku tidak mau, Jenni melakukannya ibarat wanita pemuas nafsuku, dia bukan b***k. Jenni bilang kamu mengancamnya akan memecatnya, saat aku bertanya mengapa dia bersedia melakukannya.” Kata Kevin pada istrinya. “ Iya, Itu hanya kesepakatan sekali saja, karena aku sangat ingin tahu tentang kesehatan organ intimmu. Jadi aku bilang lakukan sekali dengan suamiku, diagnosa dia, dan kalau sudah dia lakukan, aku akan mengajarinya semua ilmu akupunturku sampai Jenni siap mengikuti ujian sertifikasi dan pastinya akan aku biayai. Tapi awalnya dia tidak mau dan ragu. Aku lalu bilang, dia wanita dewasa yang pasti punya kebutuhan, jadi anggap saja dia juga memenuhi kebutuhannya dan kalau dia tetap tidak mau aku akan mengembalikannya ke agentnya. Akhirnya Jenni bersedia melakukannya hanya sekali saja untuk membantuku mendiagnosamu dan aku lega kamu tidak ada penyakit medis.” Kata Evie pelan. Kevin menatap istrinya dengan mata berkaca-kaca. Evie pasti tidak menyangka kalau perbuatannya kemarin itu, membuat aku tergila-gila pada Jenni. Kevin memutuskan untuk berterus terang pada istrinya. “ Ev, aku sepertinya jatuh cinta pada Jenni. Perasaanku sama seperti ketika aku mencintaimu. Setiap membicarakannya, hatiku berdebar . Tapi terlalu serakahkah aku, mencintai kalian berdua bersamaan?” “ Dia hanya seorang TKI, Kev. Dia tidak sederajat dengan kita. Kenapa kamu bisa jatuh cinta dengannya? Kamu itu dokter terkemuka. Jangan terlalu dibutakan dengan kegiatan kalian semalam, itu hanya nafsu sesaat karena sudah lama kamu tidak melakukannya bersama seorang wanita.” Kata Evie, mencoba mengembalikan logika suaminya, tapi dengan suara bergetar karena terkejut dengan pengakuan Kevin yang ternyata jatuh cinta pada Jenni. “ Tidak Ev. Aku tahu perasaanku. Perasaanku padanya bukan sesaat saja, sudah seminggu sejak kamu suruh aku ke perpustakaan untuk membantunya, aku mulai jatuh cinta padanya. Memandangnya yang sedang membaca buku, membuat hatiku berdebar dan debaran itu memuncak kemarin malam, saat kami melakukannya. Dari kemarin sampai sekarang ini, hanya dia yang ada dibenakku. Maafkan aku. Ev. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa konsentrasi bekerja. Untung operasi open heart ku dibatalkan karena kondisi pasien, kalau tidak pasti akan bahaya apabila aku tetap melakukan operasi itu, karena aku sungguh tidak bisa konsentrasi.” Kata Kevin pelan, sambil menunduk dan mengacak-acak rambut basahnya. Evie tampak terdiam. Dia memang melarang Jenni agar tidak jatuh cinta pada Kevin, tapi dia lupa melarang suaminya untuk tidak jatuh cinta pada Jenni. Dia pikir Kevin tidak mungkin bisa jatuh cinta pada seorang TKI, karena derajatnya yang jauh berbeda. Tapi ternyata Evie salah. Apa yang harus aku lakukan? Aku yang menyebabkan Kevin seperti ini? Semua ini adalah akibat dari perbuatanku. Mengapa agar aku bisa mengetahui suatu masalah, aku malah menciptakan masalah baru? Pikirnya dan badannya mulai bergetar kencang. Kevin menatapnya dengan Iba. Membiarkan istrinya tremor beberapa menit tanpa menganggunya. Sudah beberapa bulan belakangan, Evie sering tremor parah mendadak, jadi Kevin tidak kaget lagi dengan keadaan istrinya. Kevin hanya duduk diam dan menunggu sampai tremor Evie berhenti. “Maafkan aku Kev. Maafkan aku.” Kata Evie lirih ketika tremornya berhenti. “ Jangan minta maaf. Kita berdua salah. Kita berdua yang salah dan ikut menjebloskan Jenni pada kesalahan kita. Dia jadi terlibat dalam pusaran perasaan kita berdua. Aku yakin tentang perasaanku padanya Ev, aku tahu aku mencintainya, tanpa melihat dia adalah seorang TKI. Selama ini, kita telah memposisikannya sebagai muridmu , bahkan kamu mengenalkannya kepada seluruh direksi rumah sakit, sebagai muridmu. Jadi kalau kamu bilang, kamu takut aku dan dia tidak sederajat, kamu takut aku dikatain jatuh cinta hanya pada seorang TKI, aku pikir hal itu tidak perlu kita takutkan.” Kata Kevin pelan Evie tampak berpikir. Keningnya berkerut tanda dia berpikir keras. Matanya mengerjap-ngerjap tanda dia menahan airmata yang tampak mengembun di matanya agar tidak jatuh ke pipinya Aku tidak boleh menangis. Semua ini aku yg ciptakan. Benar kata Kevin, kami berdua telah menjebloskan Jenni dalam pusaran perasaan kami Sambil menghela nafas panjang, Evi tersenyum pada suaminya dan menganggukkan kepalanya. “ Benar sekali, dari awal tidak ada yang tahu dia TKI. Jadi kalau kamu mau mencintai Jenni , tidak akan merusak nama baikmu. Orang-orang tetap akan berpendapat, kalau kamu mencintai muridku dan kalau aku menyetujuinya , mereka akan mengatakan betapa lapang dadanya aku ini. Karena penyakitku, aku menyuruh suamiku mencintai muridku. Orang yang paling aku percayai. Iya aku setuju pemikiranmu. Kenapa tidak terpikirkan olehku. Kamu boleh mencintai dia. Kamu tidak akan dihujat dan nama baikmu sebagai seorang dokter terkemuka juga tidak akan tercoreng. Jadi cintailah Jenni. Lakukanlah bersama dia untuk pemenuhan kebutuhanmu. Aku tetap akan mencintaimu dan kamu sangat boleh melepaskan hasratmu bersamanya Manfaatin dia untuk kebutuhanmu.” Kata Evie dengan semangat. “ Aku ingin menikahinya.” Kata Kevin sambil mengigit bibirnya. Mata Evie membulat tak percaya apa yang dia dengar dari mulut suaminya. “ Tidak bisakah, hanya jadikan dia pacarmu untuk kebutuhanmu tanpa pernikahan?” Tanya Evie dengan suara lirih. “ Nggak bisa Ev. Aku mencintainya. Aku ingin serius dengannya. Aku ingin menjadi suaminya dan aku tidak ingin orang lain menatapnya dan aku ingin dia sepenuhnya menjadi milikku. Aku tidak ingin dia hanya jadi sekedar pemenuhan kebutuhanku. Aku terlalu serakah ya?” Kata Kevin dengan perasaan bersalah. Evie terdiam. Perkataan Kevin saat ini, sama persis seperti yang dia ucapkan ketika dia menginginkan Evie menjadi istrinya, meskipun ayah Evie melarangnya. Kata-kata yang sama persis, kekalutan yang sama persis saat itu, terulang lagi hari ini. Kevin benar-benar jatuh cinta pada Jenni. Evie menatap suaminya dengan tatapan gamang. Apakah harus aku setujui saja. Toh ini hal baik untukku, daripada dia menikahi wanita lain, aku sudah pasti akan kehilangan Kevin. Betapapun adilnya dia nanti, aku tetap tiga hari akan kehilangan dirinya, karena dia pasti akan menetap 3 hari di tempat yang kedua dan tiga hari menetap di tempatku. Dan kalau wanita kedua itu bukan Jenni dan kalau dia jahat, dia akan menguasai Kevin untuk dirinya sendiri, aku jadinya akan 100 % kehilangan Kevin. Tapi kalau dia menikahi Jenni. Jenni tetap akan berada di rumah ini dan Jenni adalah wanita baik yang patuh pada ku berarti aku tetap akan memiliki Kevin dan Kevin tetap akan ada bersamaku selamanya. Jenni pasti tidak akan menguasai Kevin untuk dirinya sendiri. Dia pasti akan membaginya untukku. Memang Jenni adalah pilihan terbaik, kalau Kevin jatuh cinta padanya dan ingin menikahinya. Evie mengepalkan tangannya dan memutuskan akan menyetujui keinginan Kevin. Kevin menatapnya dengan mata berkaca-kaca, antara rasa bersalah dan keinginannya untuk mencintai Jenni yang tidak lagi bisa dibendungnya . Terlalu serakahkah aku sebagai seorang lelaki? Bolehkah aku mencintai dua wanita dalam waktu yang bersamaan? Sanggupkah aku membagi cintaku dengan adil?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN