"Sehun ... lepas!" Shinbi mengelak di sela-sela ciuman kasar Sehun. Sehun menghentikan aksinya. Shinbi terengah. Sehun menyeringai kemudian kembali menjamah bibir yang sudah menjadi candunya sejak lama. Kali ini, ia melumat bibir Shinbi kasar dan penuh nafsu. Shinbi semakin berontak, tapi tenaga Sehun jauh lebih kuat. Semakin lama, Shinbi justru merasakan ada yang aneh pada tubuhnya. Ciuman basah, menuntut, dan penuh gairah yang diberikan Sehun membuat perut dan bagian tubuh bawahnya berkedut aneh. Hal itu justru membuatnya terlena. Bahkan ia tanpa sadar membuka mulutnya agar Sehun mempunyai akses lebih untuk memasukkan lidahnya. Namun, tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang menonjol di perutnya. Oh, tidak. Itu kejantanan Sehun yang mengeras. Shinbi yang tadi sempat terlena, kini kembali m