Bab 30

1505 Kata

“Anjani, maafkan aku! Dulu aku datang terlambat! Maafkan aku, jika semua luka itu menjadi karma untuk keluargaku! Anjani, kini putriku hamil tanpa ayah! Sama sepertimu! Harus seperti apa aku menebus semua kesalahanku padamu!” Abah terisak sambil berbicara. Sedangkan Anjani masih menatap kosong tetapi tidak bereaksi apa-apa. “Abah, siapa yang hamil? Sisil? Maaf, aku mencuri dengar yang Abah bicarakan!” Sukma yang sudah berdiri beberapa langkah di belakang Abah tak sabar dan langsung bertanya. Abah tampak terkejut melihat kedatangan Sukma dan Raga yang berjalan tertatih dengan tongkat. Sukma menarik satu kursi dan membantu Raga duduk. Kakinya belum terlalu kuat berdiri lama. Masih harus sering diistirahatkan. “S—Sukma, R—Raga? Kalian kemari?” Abah terbata karena tak menyangka akan bert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN