“Bang, kok ada polisi nyari kamu,sih?” tanya Anita. Firman menautkan kedua alisnya. Lalu bergegas memakai pakaian dan menuruni anak tangga tergesa menuju area depan. Hatinya mendadak berdebar. Sambil menebak-nebak apa gerangan yang terjadi di luar sana. Tampak Raga dan Pak Bagas tengah berada di sana dan berbincang dengan empat orang polisi berpakaian dinas. Netra Raga memandang nyalang ketika wajah kakak iparnya itu sudah muncul di hadapannya. Raga memajukan kursi rodanya mendekat ke arah Firman. Tanpa aba-aba dua tonjokkan bertubi-tubi dihadiahkan pada ulu hati lelaki itu hingga Firman terhuyung ke belakang. “Ga, kamu kenapa, sih?!” Hardik Firman sambil meringis menahan nyeri. Dia mencoba bangun lalu menatap Raga dengan penuh tanya. “Kamu yang kenapa?! Apa pernah aku menganggu ke