Sentuhan itu kini malah menjalar dan membuat bulu-bulu halus, yang berada di kedua tangan Alice itupun berdiri. Alice mengerjap-ngerjapkan matanya dengan cepat untuk menyadarkan diri dari serangan yang cukup mendadak ini, lalu mendorong bahu Storm dan melayangkan telapak tangan kanannya ke pipi kiri Storm, hingga wajahnya berpaling kanan. Ia raih juga vas bunga dan memberikan ancaman, bagi lelaki yang menurutnya sudah sangat kurang ajar ini. "Apa yang mau kamu lakukan!!" seru Alice dengan kelopak mata yang ia buka dengan sangat lebar dan juga, ujung vas bunga yang ia arahkan kepada laki-laki yang sedang mengusap-usap pipinya sendiri. Tawa yang terbahak-bahak terdengar dari mulut lelaki, yang sedang Alice hadapi dengan penuh kewaspadaan ini. Sementara yang sedang tertawa tadi, sedang mera