TUL 47 - Menegang

1780 Kata

Langlang melepaskan pagutannya lebih dulu ketika ponselnya bergetar di atas nakas. Savira masih memejamkan mata, menikmati rasa yang menjejaki bibir dan perasaannya sekaligus. Apa yang mereka lakukan beberapa waktu itu sedikit banyak mempengaruhi gairah Savira yang sudah sejak lama padam. Pemandangan Savira yang sedang terpejam dengan bibir yang sedikit terbuka dan napas yang terengah membuat Langlang gemas rasanya. Dengan menggunakan ibu jarinya, pria itu mengusap sekitar bibir Savira yang basah karena salivanya sambil berkata, “Saya angkat telepon sebentar, ya?” Savira membuka mata, mendapati senyum menggoda pria itu untuknya. Membalikkan badan memunggungi Langlang kemudian, Savira memilih memeluk Shindu dan membiarkan Langlang berbicara dengan seseorang di seberang telepon sana.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN