Melangkah malas, Langlang membuka pintu apartemen yang sedari tadi terus dibunyikan belnya. “Kenapa belum balik ke Jakarta?” tanya Langlang. “Amnesia lo? Apa isi otak lo ilang setengahnya?” Padahal sejak mereka pulang ke Indonesia, Pahlewa sudah mengatakan akan tinggal dengan paman dan bibi juga neneknya di Bandung. Langlang berdecak lalu berjalan ke arah dapur dan mengambil air mineral yang ada di kulkas. Dua hari ini dia tidak semangat bekerja. Savira tidak bisa dihubungi, dan Langlang tidak tahu Savira dipindahkan ke rumah sakit mana. Wirya benar-benar menutup akses untuk Langlang bisa bertemu dan berkomunikasi dengan Savira. “Ada apa?” “Ada yang mau gue bicarakan soal Manika.” Wajah Langlang langsung menoleh malas. Masalahnya dengan Savira saja sudah memusingkan, dan kini Pahl