Langlang sampai berteriak kencang di depan kaca kamar hotelnya yang menghadapan ke jalanan kota. Rasanya begitu lega mengetahui bahwa Zaki bukan lah saingan terberatnya untuk mendapatkan Savira dan Shindu. Apalagi urusannya dengan keluarga Manika sudah ia selesaikan tadi malam. Dan tentu saja berkat bantuan kakak iparnya. “Tapi kenapa bisa mereka berbohong sama gue?” dumalnya sambil meninju telapak tangannya sendiri. Langlang benar-benar merasa dibodohi. Ia pun segera menelepon Pahlewa untuk mengkonfirmasi kejelasannya. “Hm?” terdengar gumamam malas Pahlewa begitu telepon terhubung. “Sialan lo, ya!” “Maksud lo?” “Apa-apaan lo bohongin gue soal Mas Zaki?” “Lo ngomong apa, sih? Belum makan, lo?” sahut Pahlewa kesal. Suaranya terdengar serak seperti baru bangun tidur. “Mas Zaki it