Wanita itu pun menggeleng. Dia berusaha untuk menahan tawanya, agar lelaki itu percaya dengannya. “Buruan, Mas. Niat bantuin kerik gak sih?” “Ck, sabar lah! Orang sabar, sakitnya cepet kelar!” elak Refal yang membuat Anissa mengulum senyumnya. Beberapa kali Refal kerik, Anissa pun tak henti-hentinya untuk berserdawa sampai panjangnya kayak lewat tol Cikopo lurus banget. “Ih, jorok,” celetuk Refal yang paling anti mendengar orang berserdawa. Apalagi, kalau sampai bau pete atau jengkol? Dih, kalau karyawannya pasti langsung dipecat. “Ya emang gini Mas, kalau dikerik. Memangnya, kamu gak pernah dikerik?” “Enggaklah! Kuno tahu gak sih.” Dia mengoles minyak angin itu di pundak Anissa. “Kuno? Orang dikerik itu enak begini, kok kuno? Kamu kali yang jadul. Obat masa kini terampuh gratis itu