Ya ampun, dia kenapa dekat-dekat aku begitu? Jangan-jangan mau jail lagi kaya di pelaminan? Perempuan itu pun memberanikan sedikit menyipitkan kedua bola matanya. Tuh, kan dia merem-merem juga? Aduh, aku mundur aja kali ya? Tangan Anissa pun mengambil bantal di belakang, agar dirinya bisa beringsut mundur. Namun, kedua tangan Refal sudah memegang lengannya yang artinya dia sudah tidak memiliki kesempatan itu, dan kini justru bertambah maju. Aduh, gak bisa begini. Please, Ya Allah ini masih pagi tolong aku. Suara ponsel lelaki itu berdering yang berada di belakang tubuh Anissa membuat lelaki itu mematung lalu membuka kedua matanya. Sepertinya, Tuhan telah memberikan jeda kepada Anissa yang belum memiliki keberanian bergerak lebih jauh dengan Refal. Dia memiliki perasaan bagaimana jik