Kelemahan Calon Istri

1575 Kata

“Loh, Pak Refal? Kenapa diambil kotak bolunya?” Imel mulai panik dengan kedatangan Refal yang secara tiba-tiba mengambil makanan yang disisakan untuk Anissa. Bahkan, dia baru tahu dari temannya sebelum memakan semua camilan untuk makan siangnya. “Apa kau buta, tuli, atau berpura-pura tidak tahu?” “Ma—maaf Pak, kasihan Anissa dia belum makan. Coba deh lihat, dia sampai gemeteran gak makan siang,” sahut Imel dengan raut wajah yang memohon. Lelaki itu pun melihat Anissa yang masih duduk di atas sofa dengan tatapan menunduk. Bahkan, dia dapat melihat bibirnya berwarna pucat. “Saya kan sudah memberikan warning ke semua karyawan maupun kantin. Biarkan dia membuat makanan sendiri. Anissa, ke dapur sekarang buat makanan sendiri!” Anissa pun mengangguk, dia beranjak dari sofa dengan tertatih-

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN