Pemboikotan Komunikasi

1304 Kata

Anissa yang baru saja mengobrol dengan pemuda yang pernah satu atap dengannya pun merasa tereksekusi saat kedatangan lelaki bertubuh tegap itu. Pun dengan lelaki itu, dia akan memberikan ruangan yang sangat terbatas bagi Anissa yang sudah kejam memberikan miscommunication dengannya. “Ma—maaf, Pak Refal. Anissa, saya permisi dulu ya,” pamit Arman. Arman baru masuk kerja hari ini yang berguna untuk menyambung hidupnya. Jika, semua karyawan yang berurusan langsung dengan CEO, maka jawabannya adalah dipecat pada hari itu juga. “Kau sudah memboikot saya dengan komunikasi. Maka, saya pun akan dengan segan memboikot kamu dengan semua karyawan yang ada di sini termasuk Imel, sahabat kamu sendiri. Bagaimana, adil kan?” Refal merentangkan kedua tangannya. Dasar, CEO licik! Ini kan pekerjaan. Ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN