Dia Milikku, Dia Istriku

1560 Kata

“Kamu tetap bekerja, tapi dari sini. Nanti, saya aturkan properti yang lain untuk dibawakan ke sini.” “Tidak! Saya lebih baik bekerja ke kantor langsung.” Anissa kembali melangkah, dengan lelaki itu yang langsung menahan dan mencengkramnya kembali. “MASUK!” “TIDAK!” “Masuk sekarang, atau saya paksa!” Refal menunjuk jemarinya. Perempuan itu pun menginjak kaki Refal, akan tetapi tanpa sengaja lututnya menendang bagian penting dari kehidupannya sampai mengeluh kesakitan sehingga, Anissa berhasil keluar dari apartemen itu. “Kurang ajar dia! Sumpah ya, seumur hidup baru merasakan hal ini dan sakit sekali,” keluh Refal. Dia sampai berdiri sejenak tanpa bergerak dengan sakit yang baru dirasakan selama hidupnya. Sementara Anissa, dia sudah bersyukur sudah naik ojek online yang sudah dipesa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN