Hukuman Sesat Ammar

1871 Kata

Jalan-jalan dadakan yang dilakukan oleh Titan dan Ammar membuat hubungan mereka semakin dekat. Keduanya kini saling menunjukkan rasa nyaman ketika sedang bersama. Sikap Ammar semakin manja dengan Titan. Dia sudah tidak malu-malu lagi minta dilayani dalam melakukan hal kecil sekalipun. “Titan ...” panggil Ammar. “Iya, Om. Ada apa?” “Saya lupa bawa handuk,” ucapnya. Kepalanya mengintip sedikit pada pintu kamar mandi. “Di dalam sudah ada bathrobe, Om. Pakai itu saja,” jawab Titan. “Tidak ada.” Titan yang sedang mengerjakan pekerjaan kantor melihat ke arah Ammar. “Masak sih?” “Buruan Titan. Saya kedinginan.” Gadis itu berjalan menuju walk in closet untuk mengambil handuk. Seingatnya dia sudah meletakkan bathrobe bersih di kamar mandi milik Ammar. “Nih ...” “Terima kasih.” Pintu kam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN