Episode 4 (Akhir)

1946 Kata
Remember You Episode 4(Akhir) ~Tangisku tanpamu~ Aileen menyeret kakinya dengan susah payah. Hampir satu jam dia menangis di pelukan ibunya, sekarang dia harus kembali masuk ke dalam rumah sakit. Kembali datang ke ruangan tempat Keizaro dirawat. Begitu Aileen datang, Kerina langsung bangkit berdiri dan menuntun Aileen untuk duduk di sampingnya. “Dia selamat, Aileen.. tapi dia masih belum sadar. Luka di kepalanya sangat parah, kita beruntung karena dia masih selamat” Kata Kerina. Aileen menganggukkan kepalanya dengan pelan. Kepalanya pening karena menangis sejak tengah malam. Saat ini Aileen tidak mampu lagi mengeluarkan air matanya. Beberapa kali Aileen hanya menghembuskan napasnya dengan pelan. Berusaha untuk tetap tenang sekalipun saat ini hatinya sangat gelisah. Aileen tahu siapa yang membuat Keizaro kecelakaan seperti ini, tapi Aileen tidak bisa mengatakan apapun. Aruna, bagaimana mungkin dia bisa sejahat ini? Dia melukai Keizaro padahal selama ini perempuan itu memiliki masalah dengan Aileen. “Jangan khawatir, Keizaro mendapatkan penanganan dari dokter yang hebat, dia akan baik-baik saja. Dia sedang berada di bawah pengaruh obat bius, dia akan sadar dalam tiga atau empat jam lagi. Sebaiknya kamu pulang dan beristirahat sekarang” Kata Kerina. Aileen menggelengkan kepalanya dengan pelan. Bagaimana mungkin dia bisa istirahat ketika keadaan Keizaro masih belum jelas? Aileen ingin tetap di sini dan memastikan kalau pria itu baik-baik saja. “Aku akan tetap di sini, Kakak bisa pulang kalau Kakak memang ingin pulang” kata Aileen dengan pelan. Aileen tidak bisa meninggalkan Keizaro begitu saja. Aileen tahu kalau Kakaknya bisa melakukan hal gila yang lebih dari sebelumnya, Aileen tidak akan membiarkan Keizaro sendirian di tempat ini. “Ada pengawal yang akan berjaga di depan kamar Keizaro, jangan khawatir. Orang kepercayaanku akan segera menemukan siapa yang telah memberikan peledak di sistem mobil Keizaro. Semuanya akan baik-baik saja, Aileen..” Kata Kerina. Aileen menggelengkan kepalanya dengan pelan. Saat ini Aileen tidak bisa mempercayai siapapun. Dia ingin tetap di sini, memastikan jika Keizaro tetap aman. Aileen akan melakukan segala hal yang pasti dilakukan oleh Keizaro untuk dirinya. Keizaro pasti juga tidak akan meninggalkan Aileen jika saat ini mereka ada di posisi yang sebaliknya. “Setidaknya mandi dan bergantilah pakaian. Kamu juga harus makan. Keizaro tidak akan senang jika dia melihat keadaanmu saat ini. Jangan khawatir, kalau kamu tidak percaya pada pengawal, aku janji akan tetap di sini selama kamu pulang. Nanti kita bisa bergantian untuk menjaganya” Kata Kerina dengan pelan. Aileen menarik napasnya, dia tidak butuh mandi ataupun makan. Aileen hanya ingin di sini, dia ingin menemani Keizaro yang sekarang sedang terbaring tidak berdaya karena kecelakaan yang disebabkan oleh Aruna. “Aku tidak akan lama, tolong jangan tinggalkan dia, Kak..” Kata Aileen dengan pelan. Ruangan Keizaro sudah sepi karena sebagian keluarga telah pulang beberapa jam yang lalu. Dengan berat hati akhirnya Aileen bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya dengan pelan. Aileen tidak akan lama, dia akan kembali secepat yang dia bisa. Aileen hanya perlu mandi dan mengganti pakaiannya. Penampilan Aileen pasti sangat kacau karena dia terus menangis sejak malam. “Papa akan kembali mengantarmu ke rumah sakit, Aileen. Jangan khawatir..” Kata ayahnya ketika mereka sedang berada di dalam mobil. Aileen tidak mengatakan apapun, dia hanya meletakkan kepalanya di dalam pelukan ibunya. Aileen tidak mampu menahan kesedihan di dalam hatinya. Masalah yang Aruna buat kali ini berhubungan dengan nyawa seseorang yang sangat berarti untuk Aileen. Biasanya Aileen akan diam dan membiarkan Aruna melakukan apapun yang dia inginkan. Bahkan dua tahun lalu, ketika Aruna dengan sengaja membuat Aileen kecelakaan sehingga dia harus dirawat di rumah sakit, Aileen juga tetap diam sama. Tapi kali ini Aileen tidak ingin mengulangi kebodohan yang sama. Aileen tidak akan melepaskan Aruna, Kakaknya itu harus bertanggung jawab atas masalah yang dia buat. “Tidurlah sebentar, kepalamu pasti pusing karena kamu menangis sejak malam” Kata ibunya sambil mengusap kepala Aileen dengan pelan. Aileen mencoba memejamkan matanya, tapi ketika kegelapan mulai merenggut kesadarannya, Aileen kembali teringat pada pertemuan tidak sengaja antara dirinya dan Eros Kalandra. Pria itu, dia menatap Aileen dengan tatapan kosong yang terlihat begitu menyedihkan. Kenapa Eros bisa ada di rumah sakit ketika tengah malam seperti itu? Dan.. kenapa mereka harus bertemu? Tatapan Eros terasa tidak asing. Aileen merasa dia seperti pernah melihat tatapan itu sebelumnya, tapi Aileen tidak bisa mengingat apapun. Eros Kalandra, kenapa pria itu sangat misterius? Aileen seperti mengenalnya, tapi Aileen sama sekali tidak bisa mengingat apapun. Suaranya terdengar tidak asing, begitu juga dengan tatapannya, tapi Aileen rasa dia tidak pernah bertemu dengan Eros sebelumnya. *** Aileen membuka matanya dengan pelan ketika dia mendengar suara ibunya yang berusaha untuk membangunkan dirinya. Aileen mengusap matanya lalu menatap ke arah jendela yang menampilkan halaman rumahnya. “Maaf karena Mama membangunkan kamu, tapi kita sudah sampai. Kamu harus segera mandi dan makan agar bisa kembali ke rumah sakit dengan cepat. Mama tahu apa yang kamu khawatirkan” Kata ibunya ambil mengusap kepala Aileen. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Benar, Aileen memang harus segera kembali ke rumah sakit. “Aku akan segera mandi dan kembali ke rumah sakit. Bisakah Mama membungkus sarapanku?” Tanya Aileen sambil turun dari mobil. “Sarapanlah dulu, Aileen. Ada banyak pengawal yang menjaga Keizaro di sana” Kata ayahnya. “Aku tidak bisa mempercayai siapapun, Papa. Bahkan orang yang dekat denganku, dia tega melukai dan menghancurkan aku” Kata Aileen sambil meninggalkan ayahnya begitu saja. Aileen melangkahkan kakinya dengan cepat. Dalam perjalanan menuju kamarnya, Aileen berpapasan dengan Adeline. Adiknya tampak terkejut ketika melihat penampilan Aileen yang cukup kacau. Hubungan mereka sedang sedikit tidak baik belakangan ini karena Adeline tampak menjauhi Aileen setelah Aileen mengajukan tentang Eros kepada adiknya itu. Aileen tidak mau membuang waktu. Biasanya, sekalipun hubungan mereka sedang tidak baik, Aileen akan tetap menyapa Adeline dan berusaha untuk berbicara dengan adiknya itu sekalipun sering kali Adeline mengabaikannya begitu saja. Tapi kali ini Aileen tidak ingin membuang waktunya, dia memilih untuk tetap diam dan melewati Adeline begitu saja. Aileen harus segera mandi dan kembali ke rumah sakit secepatnya. “Aileen, apakah semuanya baik-baik saja?” Tanya Adeline. Aileen menghentikan langkahnya lalu menatap Adeline sejenak. “Iya..” Jawab Aileen dengan tenang. “Baiklah..” Kata Adeline sambil kembali melanjutkan langkahnya. Aileen menatap punggung adiknya yang perlahan menjauh dari pandangannya. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan lalu memilih untuk kembali melanjutkan langkahnya. Aileen mandi dengan sangat cepat, dia menggunakan pakaian sederhana dan memoleskan riasan natural di wajahnya. Aileen harus menyamarkan lingkar hitam di bawah matanya dan kulit pucatnya yang tampak sangat mengerikan. Nanti, ketika Keizaro sadar, pria itu tidak boleh melihat Aileen dalam keadaan kacau. Aileen menarik napasnya dengan pelan sebelum dia melangkah keluar dari kamarnya. Aileen harus menyiapkan dirinya untuk menghadapi sebuah masalah yang cukup besar. Berhadapan dengan Aruna bukanlah hal yang mudah. Kakaknya itu memiliki seribu cara licik untuk menjatuhkan lawannya. Tapi Aileen tidak akan menyerah dengan mudah. Kali ini, Aileen akan membuat Aruna menyesali semua perbuatannya. Kakaknya itu harus tahu kalau dia tidak bisa bermain-main dengan Aileen. “Sarapanlah dulu, Aileen.. Papamu juga sedang sarapan. Mama tahu kalau kamu sedang terburu-buru, tapi tolong dengarkan Mama sekali ini saja” Kata ibunya begitu Aileen turun dari tangga lantai dua. Aileen menatap ibunya sambil tersenyum samar. “Aku sudah mendengarkan Mama sejak tadi malam. Aku tidak mengatakan apapun kepada Papa atau kepada keluarga Keizaro. Kali ini aku tidak ingin mendengarkan Mama lagi..” Kata Aileen sambil melangkahkan kakinya dengan tenang. Aileen tidak bermaksud melukai hati ibunya, tapi saat ini suasana hatinya sedang sangat buruk. Aileen tidak bisa menahan kalimat menyakitkan yang ada di dalam bibirnya. “Aileen, jangan seperti itu. Papa ingin sarapan bersamamu” Kata ayahnya yang secara tiba-tiba berdiri di belakang Aileen. Aileen menatap ayahnya dan ibunya secara bergantian. Apakah Ayahnya mendengar kalimat yang Aileen katakan sebelumnya? “Papa ingin mendengar banyak penjelasan darimu, tapi ini bukan waktu yang tepat. Sekarang Papa hanya ingin sarapan bersamamu. Kamu harus makan dengan benar pagi ini..” Kata ayahnya. Aileen menarik napasnya dengan pelan. Dia tidak memiliki pilihan lain. *** Aileen berlari sekuat tenaganya ketika dia sampai di halaman rumah sakit. Kata Kerina, Keizaro akan sadar dalam tiga atau empat jam lagi, itu artinya  kemungkinan besar sekarang pria itu sudah sadar. “Bagaimana keadaan Keizaro, Kak?” Tanya Aileen begitu dia sampai di depan ruangan Keizaro. Kerina masih duduk di depan ruangan ditemani oleh empat orang pengawal yang berdiri di depan pintu Keizaro. “Dia belum sadar, Aileen. Dokter baru saja menemuiku.. katanya, kemungkinan besar Keizaro mengalami koma dalam waktu yang tidak dipastikan..” Aileen menatap Kerina dengan pandangan kosong. Oh Tuhan, seburuk apa keadaan Keizaro? Separah apa luka yang dia dapatkan. Bahu Aileen melemas, dia tidak tahu harus mengatakan apa. Pikirannya tidak bisa berjalan dengan baik. Ada banyak ketakutan yang terus memenuhi otaknya. “Bagaimana keadaan Keizaro, Kerina?” Aileen mendengar suara ayahnya. Aileen menarik napasnya dengan pelan. Keadaan macam apa ini? Kenapa Aileen selalu mengalami masalah karena Kakaknya yang jahat itu? “Paman, Keizaro mengalami koma. Sebagian otaknya tidak merespon dengan baik..” Kata Kerina. Aileen kembali meneteskan air matanya. Bagaimana ini? Apa yang harus Aileen lakukan sekarang? Mendatangi Kakaknya dan membuat perempuan itu masuk ke dalam penjara tidak akan memperbaiki keadaan. Lalu, apa yang harus Aileen lakukan? “Apa? Bagaimana bisa seperti itu? Kenapa dia bisa mengalami koma, Kerina?” Tanya ayahnya. “Keizaro mendapatkan benturan yang cukup kuat karena mobilnya meledak saat dia masih di udara. Dokter mengatakan jika keadaan ini bisa bertambah buruk, Paman..” Hati Aileen semakin hancur. Bagaimana ini? Kenapa semua jadi seperti ini? “Kemarilah, Aileen..” Kata ayahnya sambil memeluk Aileen yang menangis. Aileen tidak bisa melakukan apapun untuk bisa membantu Keizaro. Pria itu harus berjuang sendirian saat ini. “Bagaimana dengan rumor tentang peretasan sistem mobil Keizaro?” Tanya ayahnya. “Orang kepercayaanku mengatakan jika tidak jejak yang ditinggalkan oleh peretas sistem mobil Keizaro. Sepertinya kita tidak bisa menemukan orang itu, Aileen..” Kata Kerina. Suara perempuan itu terdengar bergerat karena menahan tangis. Aileen tidak percaya dengan semua ini. Aileen telah menemukan pelakunya tapi dia tidak bisa mengatakan apapun karena dia udah berjanji pada ibunya. Apa-apaan semua ini? Aileen bisa gila jika Aruna terus mengganggu hidupnya. Aileen menutup matanya dengan pelan. Selama ini, Keizaro selalu melakukan hal yang terbaik untuk dirinya. Aileen tidak siap dengan segara kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi setelah ini. Aileen kembali menangis ketika dia memikirkan banyaknya hal buruk yang mungkin akan terjadi. Tidak, Aileen tidak bisa hidup tanpa Keizaro. Mereka bukan hanya pasangan kekasih yang akan menikah, mereka bersahabat selama hampir 20 tahun. Keizaro adalah orang yang paling dekat dengan hatinya, hanya pria itu saja yang bisa mengerti keadaan Aileen. “Tenanglah, Aileen.. keluargaku sedang berusaha untuk menghubungi semua dokter terbaik di dunia ini untuk bisa menangani Keizaro. Adikku pasti baik-baik saja, tunanganmu pasti akan baik-baik saja, Aileen..” Kata Kerina. Aileen menutup matanya dengan pelan. Aileen melalui perjalanan hidupnya bersama dengan Keizaro, Aileen tidak tahu apakah dia mampu bertahan jika Keizaro tidak ada di sampingnya. Aileen membutuhkan pria itu. Dia tidak bisa hidup tanpa Keizaro. Dadanya terasa sesak ketika dia mengingat keadaan Keizaro. Pria terlihat sangat bahagia kemarin malam, tapi hari ini semua berubah menjadi kesedihan. Aileen menyesal karena dia tidak menahan Keizaro lebih lama di rumahnya. Andai saja kemarin Aileen memaksa Keizaro untuk langsung pulang tanpa perlu datang ke rumah temannya, Keizaro pasti baik-baik saja. Tapi apa yang bisa Aileen lakukan sekarang? Semuanya sudah terlambat. Aileen tidak bisa mengubah apapun yang sudah terlanjur terjadi. “Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja” Kata ayahnya dengan pelan. Aileen menggelengkan kepalanya. Tidak, kali ini semuanya tidak baik-baik saja. Aileen tahu kalau semua orang hanya berusaha menenangkan dirinya karena keadaannya sangat kacau saat ini. Tapi, Aileen sadar bahwa tidak ada yang baik-baik saja. “Semakin kencang aku menangis, semakin aku tahu bahwa aku membutuhkan seseorang yang telah lama hilang dari ingatanku” ~Aileen Benedict~    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN