Remember You
Episode 2 (Masa Sekarang)
~Hariku Tanpamu~
“Tuan Eros, saya baik-baik saja. Saya akan baik-baik saja..” Kata Aileen setelah dia berhasil menguasai dirinya dari rasa terkejut.
“Tidak, Aileen, kamu selalu mengatakan itu. Kamu selalu mengatakan jika semuanya baik-baik saja padahal tidak seperti itu!”
Aileen kembali menatap Eros dengan kebingungan. Apa yang dikatakan oleh pria itu?
“Saya baik-baik saja. Saya tidak membutuhkan dokter—”
“Diamlah, Aileen.. aku mohon diamlah.. dokter akan segera sampai..” Kata Eros tanpa menatap Aileen.
Aileen menarik napasnya dengan pelan. Ada perasaan asing yang menjalar di dadanya ketika dia mendengar suara rendah Eros yang tampak penuh dengan kekhawatiran.
Aileen memilih untuk diam. Dia masih tidak mengerti akan apa yang sebenarnya terjadi. Aileen mengingat dengan jelas jika beberapa menit yang lalu mereka masih berdebat, entah kenapa sikap Eros berubah dengan sangat cepat. Pria itu terlihat sangat aneh.
Hingga bermenit-menit kemudian terlewati begitu saja. Dokter datang, dia melakukan beberapa pemeriksaan dan mengatakan jika sebaiknya Aileen dibawa ke rumah sakit karena ada saraf kakinya yang terkilir. Diperlukan beberapa pemeriksaan untuk bisa memastikan keadaan Aileen.
Awalnya Aileen berusaha keras untuk menolak, tapi Eros tidak membiarkan Aileen lepas begitu saja. Pria itu langsung membawa Aileen ke rumah sakit tanpa mau mendengarkan Aileen.
Jujur saja sekarang Aileen merasa sangat kesal.
Kenapa pria itu berubah dalam waktu yang begitu cepat? Sejak awal pertemuan mereka, Eros terkesan tidak peduli dengan keadaan Aileen.. bahkan waktu itu Aileen juga terjatuh karena dia tidak sengaja menabrak punggung Eros, tapi Eros sama sekali tidak peduli.
“Anda bisa meninggalkan saya sekarang, saya sudah menghubungi keluarga dan mereka akan segera tiba dalam beberapa menit ke depan..” Kata Aileen kepada Eros.
Aileen telah menjalani berbagai pemeriksaan panjang. Dokter mengatakan jika saraf kakinya terkilir dan robek sehingga diperlukan operasi kecil yang akan dilakukan besok pagi. Aileen terpaksa menginap di rumah sakit malam ini.
Astaga, entah kenapa Aileen bisa mendapatkan luka yang begitu serius hanya karena dia tersandung kursi. Ini benar-benar sangat menyebalkan.
“Siapa yang anda hubungi? Apakah mereka benar-benar akan sampai di sini dalam waktu yang cepat?”
Aileen kembali mengernyitkan dahinya. Ya, sekarang cara bicara Eros memang sudah kembali seperti awal, tapi pria itu tetap terlihat aneh karena dia terkesan mencampuri urusan Aileen.
“Keluarga saya. Sekarang anda bisa kembali ke kantor atau mungkin kembali pulang ke rumah.. Terima kasih karena sudah membawa saya ke rumah sakit..” Kata Aileen sambil tersenyum.
“Baiklah kalau begitu, saya akan pulang. Lain kali anda harus berjalan dengan hati-hati, jangan merepotkan orang lain karena kecerobohan anda sendiri”
Aileen mengernyitkan dahinya, apa yang dikatakan oleh pria itu? Bukankah sejak awal Aileen menolak bantuan Eros? Jika merasa kerepotan, Eros tidak perlu mengurus Aileen ataupun membawa Aileen ke tempat ini. Astaga, pria itu memang sangat menyebalkan.
“Aileen, bagaimana keadaanmu?!” Suara itu terdengar bersamaan dengan suara pintu yang dibuka dengan kasar.
Aileen menatap Adeline yang berdiri di depan pintu ruangan tempatnya dirawat. Ya, Adeline memang terlihat bar-bar, tapi dia orang yang sangat peduli dengan keluarganya.
“Aku baik-baik saja, Adeline.. kemarilah..” Kata Aileen sambil meminta Adeline untuk masuk ke dalam ruangannya.
Bersamaan dengan itu, Eros tampak menundukkan kepalanya lalu berjalan meninggalkan ruangan Aileen.
Aileen mengernyitkan dahinya, pria itu pergi begitu saja? Sudahlah, apa yang Aileen harapkan dari pria menyebalkan seperti Eros?
Namun, satu hal mengejutkan terjadi. Adeline menghentikan langkah Eros, adiknya itu menatap Eros dengan pandangan terkejut.
“Eros?”
***
Aileen menatap Keizaro yang sedang duduk di sampingnya. Pria itu tampak khawatir dengan keadaan Aileen.
“Aku baik-baik saja.. sudahlah, jangan khawatir seperti ini. kita memang pasangan yang serasi, beberapa saat yang lalu jari kakimu patah, lalu sekarang saraf kakiku terluka sehingga aku tidak bisa berjalan. Sekarang kamu yang harus merawatku, Keizaro..” Kata Aileen.
Keizaro menghembuskan napasnya dengan pelan.
Di ruangan ini juga ada Adeline, ayah, dan ibunya. Mereka datang setelah Aileen memberi kabar jika dirinya sedang ada di rumah sakit.
“Bagaimana bisa kamu kembali berakhir di rumah sakit seperti ini, Aileen?” Tanya ayahnya.
Aileen mengendikkan bahunya. Apa yang bisa dia katakan? Kakinya hanya tersandung, tapi dia malah mendapatkan luka yang serius.
“Aku tersandung. Sudahlah, jangan khawatir.. besok kakiku akan di operasi, aku beruntung karena tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan penanganan..” Kata Aileen sambil tersenyum.
“Kenapa dokter itu tidak melakukan operasi sekarang juga? Kenapa harus menunggu hingga besok?” Tanya Keizaro entah untuk yang keberapa kali.
Pria itu tampak tidak terima jika Aileen tidak ditangani hari ini juga. Astaga, padahal Aileen hanya perlu menunggu hingga besok pagi. Apa susahnya?
“Aku memang mendapatkan jadwal operasi besok pagi. Sudahlah, kata dokter lukaku tidak terlalu serius, ada orang lain yang—”
“Bagaimana mungkin dokter itu lebih mementingkan orang lain? Aku akan mengurus hal ini” Kata Keizaro sambil bangkit berdiri.
Aileen mencoba menghentikan Keizaro, tapi sayangnya pria itu sudah lebih dulu melangkah keluar dari ruangannya.
“Keizaro terlalu berlebihan. Papa, tolong bicaralah dengannya. Aku baik-baik saja, aku masih sanggup menunggu hingga besok pagi” Kata Aileen sambil menatap ayahnya.
“Keizaro melakukan hal yang benar, Aileen. Kenapa kamu harus menunggu hingga besok? Bagaimana jika lukamu semakin serius?”
Aileen menarik napasnya dengan pelan. Ayahnya sama saja dengan Keizaro. Mereka terlalu berlebihan. Aileen sudah mengatakan jika dia baik-baik saja. Tidak masalah jika dia harus menunggu hingga besok pagi.
“Papa..” Kata Aileen sekali lagi. Dia menatap ayahnya dengan penuh permohonan.
Sungguh, untuk kali ini saja dia ingin diperlakukan layaknya orang biasa. Layaknya manusia dengan kasta biasa, bukan anak dari seorang Elysium dan tunangan dari seorang calon Elysium muda. Keizaro memang akan menjadi Elysium, keluarganya berpengaruh di pemerintahan, ayahnya juga demikian. Aileen memiliki hubungan dengan orang-orang yang berpengaruh di dunia ini, rumah sakit tidak akan menolak permintaan Keizaro, tapi Aileen tidak menyukai hal tersebut. Dia ingin diperlakukan sama seperti orang lain yang datang ke rumah sakit ini.
“Baiklah, Papa akan menghentikannya..” Kata Ayahnya sambil bangkit berdiri.
Aileen menghembuskan napasnya dengan lega.
“Mama akan ikut dengan Papamu. Dua orang itu bisa saja berdebat jika berbicara tentang dirimu..” Kata ibunya sambil mengikuti langkah ayahnya.
Aileen tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Sekarang, di ruangan ini hanya ada dirinya dan adiknya.
Satu hal yang telah Aileen tunggu sejak satu jam yang lalu.
“Sepertinya aku juga akan mengikuti Mama ke—”
“Adeline.. tolong.. jangan menghindariku..” Kata Aileen sambil menatap adiknya dengan serius.
Ketika Adeline datang ke tempat ini, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Adeline mengenal Eros, adiknya itu mengenal Eros Kalandra. Aileen rasa, ada hal yang sedang disembunyikan oleh Adeline. Tapi.. apa? Apa yang disembunyikan oleh adiknya?
“Kenapa kamu bisa mengenal Eros? Siapa dia?” Tanya Aileen dengan cepat.
Aileen sangat ingin menanyakan hal ini sejak tadi.
Aileen melihat dengan matanya sendiri jika Adeline tampak terkejut ketika dia menemukan Eros sedang berada di kamar rawat Aileen. Sayangnya Aileen tidak bisa melihat ekspresi Eros karena pria itu membelakangi dirinya.
Apakah Adeline memiliki hubungan dengan pria itu?
Menurut data yang Aileen baca, usia Eros lebih tua sekitar dua atau tiga tahun darinya. Sepertinya tidak mungkin jika Adeline memiliki hubungan dengan pria itu.
“Eros? Kamu sedang bertanya tentang Eros Kalandra?” Tanya Adeline sambil tertawa mengejek.
Aileen semakin mengernyitkan dahinya? Apa yang Adeline katakan?
“Siapa dia? Kenapa kamu mengenalnya?” Tanya Aileen sambil menatap Adeline dengan menyelidik.
Selama ini Aileen terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, dia tidak pernah mengurus pergaulan adiknya. Bagaimana jika selama ini Adeline memang mengenal Eros?
“Adeline, katakan kepadaku! Siapa dia? Kenapa kamu mengenalnya?” Tanya Aileen dengan suara yang lebih tinggi.
“Iya, aku memang mengenalnya. Aku sangat mengenalnya, aku mengenal Eros dengan sangat baik!” Kata Adeline sambil melangkah meninggalkan ruangan Aileen.
Aileen mengernyitkan dahinya. Mengenal Eros dengan sangat baik? Apa maksudnya?
“Sekalipun terasa benar, tetap ada bagian hidupku yang terasa hampa”
~Aileen Benedict~