Episode 2 Bab 14

2050 Kata
  Eros sedang menyusuri taman rumah sakit dengan langkah gontai. Sudah dua kali Eros mencoba untuk melihat Aileen, tapi dia masih belum menemukan perempuan itu. Kemana Aileen pergi? Apakah dia sudah pulang? Kenapa Aileen tidak mengatakan apapun kepada Eros jika dia memang sudah pulang? Astaga, Eros kembali tidak sadar diri. Memangnya siapa dirinya? Eros hanya orang tanpa kasta yang secara tidak sengaja bertemu dengan malaikat baik hati seperti Aileen. Perempuan itu membantunya dan memberikan banyak hal kepadanya. Tapi, Eros akan tetap menjadi orang yang hidup tanpa kasta. Mungkin, bagi Aileen, Eros hanyalah salah satu orang yang dia beri bantuan. Kaa Adeline, Aileen memang sangat sering menyalurkan bantuan kepada orang tanpa kasta. Iya, perempuan itu pasti salah satu relawan yang biasanya datang dengan membawa makanan dan pakaian. Ah, dua hari lalu Aileen memang akan datang sambil memberikan uang kepada orang tanpa kasta, tapi Ethan dan Eros mencurinya. Benar, Aileen memanglah seorang relawan baik hati yang tidak sengaja bertemu dengan Eros. “Eros!” Eros menolehkan kepalanya. Tidak ada satupun orang yang mengenal dirinya di tempat ini selain Aileen dan Adeline. Awalnya, Eros pikir dia akan bertemu dengan Aileen, tapi ternyata Adeline-lah yang berdiri di belakangnya. “Astaga, kemana saja kamu? Aku mencarimu sejak tadi! Kamu memang sangat merepotkan, Eros!” Kata Adeline dengan ekspresi kesal. Eros mengernyitkan dahinya, kenapa Adeline mencarinya? “Memangnya apa yang terjadi?” Tanya Eros. Adeline tampak menghembuskan napasnya dengan kesal. Eros menatap Adeline dengan cemas. Rasanya Eros sangat ingin menanyakan tentang Aileen, tapi Eros sadar jika Adeline akan bertambah kesal bila dia nekat bertanya. “Aileen mencarimu sejak tadi” Kata Adeline. Kenig Eros semakin berkerut. Apa yang terjadi? Dimana Aileen? Kenapa wanita itu mencari dirinya? “Dimana dia? Aku juga mencarinya sejak tadi” Kata Eros. Adeline memutar bola matanya dengan pelan. “Astaga, kalian seperti sepasang kekasih yang saling mencari satu sama lain. Katakan padaku, kenapa kamu mencari Kakakku? Kakakku sudah diizinkan untuk pulang ke rumah. Lagipula, bukankah aku sudah mengatakan kepadamu agar kamu segera pergi dari tempat ini? Ini tempat yang berbahaya untukmu, Eros..” Kata Adeline. Eros menurunkan pandangannya. Sejak semalam, Eros tahu jika tempat ini sangat berbahaya untuknya. Ini bukan tempat dimana dia seharusnya berada. Sekalipun Eros sering merasa iri dengan kehidupan manusia di kota ini, Eros tetap sadar diri. Ini bukan tempatnya.. akan ada banyak masalah yang bisa dia dapatkan di tempat ini. Sayangnya, dengan alasan yang tak jelas, Eros malah memilih untuk tetap tinggal di tempat ini. Eros merasa khawatir dengan keadaan Aileen, dia ingin memastikan jika wanita berhati mulia itu baik-baik saja. Lagipula, kalaupun Eros memilih untuk kembali, Ethan pasti akan memberikan ribuan pertanyaan tentang keadaan Aileen. Pemuda itu pasti juga ingin tahu bagaimana keadaan Aileen. Kemarin malam, Ethan memang tidak ikut ke kota. Eros meminta Ethan untuk tetap tinggal karena Eros tidak ingin Ethan ikut masuk ke dalam bahaya. Kota ini adalah definisi dari bahaya itu sendiri. “Eros.. kenapa kamu diam saja? Katakan kepadaku, untuk apa kamu tetap di sini? Sebaiknya kamu segera kembali, jangan khawatir.. keluargaku sangat kaya, Aileen akan baik-baik saja. Dia memang orang yang sangat baik, dia terlalu baik dan sering kali celaka karena kebaikannya sendiri” Kata Adeline. Iya, Aileen memang terlalu baik. Wanita itu sangat baik, dia bahkan menolong seseorang yang telah mencopet dirinya sendiri. Aileen mempertaruhkan dirinya untuk membantu Eros dan Ethan kemarin malam. Bukan hanya itu saja, Aileen memperlakukan Eros dan Ethan dengan sangat baik, wanita itu sama sekali tidak terlihat mengejek ataupun mengasihani keadaan Eros dan Ethan. Terlihat dengan sangat jelas jika Aileen selalu tersenyum bahagia setiap kali dia memberikan bantuan. Wanita itu begitu tulus.. “Baiklah, sekarang ikutlah denganku. Aileen tidak akan tenang sebelum bertemu denganmu. Oh iya, aku datang ke sini bersama dengan sopir, tolong jangan katakan apapun kepada sopirku. Kalaupun nanti kamu bertemu dengan orang tuaku, tetaplah diam dan ikuti permainan yang aku buat. Apakah kamu mengerti?” Eros mengerjapkan matanya. Mereka akan pergi ke rumah Adeline? Oh sungguh, Eros tidak pernah masuk ke dalam rumah salah satu penduduk kota ini. Apakah Eros layak untuk datang ke rumah Aileen? Bagaimana jika Aileen sebenarnya tidak mengharapkan kedatangan Eros? Astaga, sepertinya ini adalah ide yang sangat buruk. Eros tidak tahu harus melakukan apa jika nanti dia bertemu dengan keluarga Aileen. Manusia tanpa kasta seperti Eros tidak memiliki latar belakang pendidikan yang baik, dia tidak tahu harus bersikap seperti apa nanti. “Tidak, Adeline. Aku tidak bisa datang ke rumahmu. Aku tidak pantas..” Kata Eros. “Jangan banyak bicara. Sejak awal aku tahu jika ini semua akan membawaku ke dalam masalah rumit. Mau bagaimana lagi? Aileen selalu baik kepadaku, aku juga ingin melakukan satu kebaikkan untuknya. Apakah kamu mau membantuku?” Eros menundukkan kepalanya. Dia sibuk memikirkan berbagai macam kemungkinan yang akan terjadi jika dia memaksakan diri untuk ikut bersama dengan Adeline. Apakah Eros pantas untuk datang ke rumah Aileen? “Adeline..” “Aku anggap itu sebagai jawaban ‘iyaa’” Kata Adeline sambil menarik tangan Eros. *** Eros tidak bisa berhenti mengagumi rumah megah yang ada di depannya. Tempat ini disebut sebagai rumah? Astaga, seumur hidupnya, Eros tidak pernah bermimpi untuk datang ke rumah sebesar dan semegah ini. Aileen memang orang kaya. Perempuan itu diberkati dengan kekayaan yang begitu luar biasa. Ya, dan dia juga diberkati dengan hati yang baik. “Masuklah dengan langkah sepelan mungkin. Usahakan untuk tidak menimbulkan suara. Aku akan membawamu untuk langsung masuk ke dalam kamar Kakakku, aku harap semua orang rumah sudah masuk ke kamar mereka masing-masing” Kata Adeline. Eros menganggukkan kepalanya. Sepertinya mereka akan masuk ke dalam rumah ini secara diam-diam. Entah apa yang Adeline lakukan. Eros takut jika kedatangannya ke tempat ini akan membawa masalah untuk Aileen dan keluarganya. “Aku sangat ahli dalam hal ini” Kata Eros. “Baiklah, ayo masuk kalau begitu” Eros masih belum bisa berhenti mengagumi keindahan bangunan rumah Aileen yang tampak dari luar, tapi begitu dia masuk ke dalam rumah, hal mengagumkan lainnya kembali dinikmati oleh matanya. Eros masih tidak percaya jika dia sekarang sedang berada di dalam bangunan indah yang begitu luar biasa. Bagaimana rasanya tinggal di rumah seindah ini? Atap yang indah, lampu yang mengagumkan, dinding yang berkilau dengan ukiran menakjubkan. Lalu, jangan lupakan tangga megah yang melingkar dengan indah di tengah ruangan ini. “Kita tidak bisa menggunakan lift, aku rasa sebaiknya kita menggunakan tangga saja” Kata Adeline dengan suara pelan. Eros menganggukkan kepalanya. Eros sama sekali tidak keberatan jika mereka harus melewati tangga. Jika tangga yang mereka lewati seindah ini, maka Eros tidak akan keberatan jika dia diminta untuk terus naik tangga hingga lantai yang ke sepuluh. Mata Eros terus mengawasi ke sekelilingnya. Ada banyak sekali hiasan indah yang dipasang di dinding. Jangan lupakan lorong panjang yang begitu megah dengan langit-langit yang penuh kilau dari cahaya bintang di malam hari. “Kak Aileen?” Adeline mengetuk salah satu pintu kamar berwarna putih. “Masuklah, Adeline!” Dari arah dalam kamar, terdengar suara Aileen yang meminta Adeline untuk masuk ke dalam kamarnya. Seketika itu juga, d**a Eros menghangat. Ada rasa lega yang terus menjalar lewat aliran darahnya. Ya, setidaknya dia sudah memastikan jika Aileen baik-baik saja. Sebagai orang yang pernah menerima bantuan Aileen, bukankah wajar jika Eros merasa khawatir? “Ayo masuk, Eros” Kata Adeline. Untuk sesaat, Eros hanya diam di tempatnya. Apakah Aileen tidak akan keberatan jika Eros datang ke rumahnya? “Jangan diam saja! Kita harus segera masuk ke dalam, aku takut jika ada keluargaku yang melihatmu” Kata Adeline dengan kesal. Eros menganggukkan kepalanya. Akan ada masalah besar jika keluarga Aileen sampai melihatnya di sini. Masalahnya, apakah Aileen tidak akan keberatan jika Eros masuk ke dalam kamarnya? “Eros?” Suara itu membuat Eros langsung mengangkat kepalanya. Dia melihat Aileen yang sedang menatapnya dengan pandangan terkejut. Astaga, benar.. Aileen memang baik-baik saja. Wanita itu baik-baik saja.. “Aileen..” Kata Eros dengan pelan. “Ya ampun, jangan banyak bicara! Cepatlah masuk, aku akan berjaga di sini!” Kata Adeline sambil mendorong Eros untuk masuk ke dalam. Eros terisap, dia sama sekali tidak mengira jika sekarang dia sedang berada di dalam ruangan pribadi milik Aileen, di dalam kamar wanita itu. “Ak—aku akan keluar jika kamu—” “Eros, tunggu! Kemarilah, aku menunggu kabarmu sejak tadi..” Kata Aileen sambil meminta Eros untuk berjalan mendekatinya. Wanita itu tampak tersenyum seperti biasanya. Dia terlihat sama sekali tidak keberatan jika orang seperti Eros datang dan masuk ke dalam kamarnya. Eros, manusia tanpa kasta yang diperlakukan dengan sangat baik oleh Aileen. Apakah Eros pantas untuk datang ke sini? “Eros, kenapa kamu masih ada di kota? Apakah kamu tidak takut—” “Bagaimana keadaanmu, Aileen?” Tanya Eros dengan cepat. Untuk kali ini saja Eros tidak ingin memikirkan bahaya apapun yang sedang mengancam dirinya. Eros sudah biasa hidup berdampingan dengan bahaya. Untuk kali ini Eros benar-benar ingin berbicara dengan Aileen, ingin melihat bagaimana keadaan wanita itu, ingin memastikan jika Aileen memang benar baik-baik saja. Entahlah, Eros merasa jika untuk yang pertama kalinya, dia khawatir dengan alasan yang tak jelas. Aileen adalah orang asing yang baru dia kenal dua hari ini, tapi Eros tidak bisa menyingkirkan wanita itu dari pikirannya. Aileen terus membuatnya khawatir, membuat Eros enggan meninggalkan kota sebelum dia bisa memastikan bagaimana keadaan wanita itu. Apa ini? Apa yang sedang Eros rasakan saat ini? “Ah, aku baik-baik saja. Jangan khawatir, aku justru lebih khawatir pada dirimu. Kemana saja kamu seharian ini, Eros?” Tanya Aileen. Eros mengendikkan bahunya. Dia juga tidak tahu apa saja yang dia lakukan seharian ini. Waktu berjalan sangat lambat ketika Eros terus merasa khawatir karena dia tidak bisa menemukan Aileen di ruangannya. “Maaf karena aku tidak sempat mengatakan jika aku sudah diizinkan pulang. Aku benar-benar minta maaf..” Kata Aileen. Eros menggelengkan kepalanya. Kenapa Aileen harus meminta maaf? Wanita itu sama sekali tidak bersalah. “Aileen, kamu tidak bersalah..” Kata Eros sambil berjalan mendekati Aileen yang berbaring di ranjangnya. Seharusnya, sejak awal melihat betapa indah dan megahnya rumah Aileen, Eros sudah bisa menebak jika kamar wanita itu juga tidak akan kalah mewah. Ya, kamar milik Aileen bahkan wauj lebih luas dibandingkan rumahnya di pinggir kota. Perbedaan status memang berdampak begitu besar bagi kehidupan seharu-hari. Eros mencoba mengenyahkan segala pikiran buruk yang menguasai dirinya. Jujur saja, Eros merasa iri dengan kehidupan orang yang memiliki kasta. Ya, mereka bisa hidup dengan baik, menikmati fasilitas umum, bekerja dan memiliki rumah yang layak. Sangat berbeda dengan kehidupan Eros dan orang tanpa kasta lainnya. “Eros, aku sangat senang karena bisa bertemu lagi denganmu, tapi sungguh.. tempat ini jauh lebih berbahaya untukmu. Keluargaku pasti akan—” “Jangan khawatir, Aileen.. aku juga akan segera pergi. Aku rasa akan lebih baik jika aku segera kembali ke rumahku. Sudah dua hari aku berada di kota ini, Ethan pasti sangat khawatir kepadaku..” Kata Eros. Aileen tampak menundukkan kepalanya. Untuk sejenak, Eros bisa melihat jika senyum wanita itu pudar. Apa yang terjadi? Apa yang membuat senyuman Aileen memudar? “Iya, kamu benar.. Ethan pasti khawatir denganmu. Kalau nanti kamu kembali, tolong sampaikan salamku kepada Ethan. Oh iya, apakah Ethan adalah adikmu?” Tanya Aileen. Eros menggelengkan kepalanya. Usia Ethan memang dibawah usianya, tapi mereka hanya teman biasa. Eros memang menganggap Ethan seperti adiknya sendiri sekalipun mereka tidak memiliki hubungan darah. “Dia temanku. Dia lebih muda dariku, tapi dia bukan saudaraku..” Kata Eros. “Begitu? Baiklah, sampaikan salamku kepada Ethan. Jika bisa, aku harap kita kembali bertemu lagi. Jangan lupakan janji kalian, ketika aku datang, kalian harus jadi orang pertama yang menemuiku” Kata Aileen sambil tersenyum. Eros mencoba untuk ikut tersenyum, tapi bibirnya terasa kelu. Seperti ada sesuatu yang terus menahan dirinya di tempat ini. Iya, Eros tidak ingin pergi. Eros ingin tetap di sini, menikmati senyuman Aileen yang menghangatkan dadanya, juga menatap mata Aileen yang menawarkan harapan besar. Entah kenapa, Eros merasa benar-benar nyaman ketika bersama dengan perempuan itu. “Aku janji akan menemuimu lagi..” Kata Eros dengan pelan. “Aku harap kali ini kamu menempati janjimu..” Eros menganggukkan kepalanya. Dia juga mengharapkan hal yang sama. Setelah ini, Eros akan menghabiskan waktunya untuk duduk di tangga dekat jembatan agar ketika Aileen datang, dia bisa menuntun langkah wanita itu. Eros telah gagal menjaga langkah Aileen kemarin malam, dia tidak akan mengulangi hal yang sama. Perempuan itu tidak akan kembali terjatuh karena Eros akan menjaga setiap langkahnya.    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN