Episode 5 Bab 28

1544 Kata
Aileen menatap Keizaro yang tampak sibuk mempersiapkan kepindahannya. Aileen tersenyum samar, dia pasti akan merindukan sahabatnya. Aileen pasti akan merasa kesepian. “Semuanya akan sudah siap, sepertinya kita harus makan malam sekarang” Kata Keizaro sambil menatap Aileen. Aileen menganggukkan kepalanya. Seharian ini dia menghabiskan waktu bersama dengan Keizaro. Aileen ingin menemani Keizaro untuk mempersiapkan kepindahan pemuda itu. “Kita akan makan dimana?” Tanya Aileen ketika mereka sedang berada di dalam mobil. Pemandangan kota pada malam hari adalah hal yang begitu menakjubkan. Langit yang bertabur bintang, dan gedung pencakar langit yang dipenuhi cahaya lampu yang indah. “Ada tempat yang ingin kamu datangi?” Tanya Keizaro. Aileen menggelengkan kepalanya dengan pelan. “Kenapa kamu tampak murung? Apakah ada masalah?” Tanya Keizaro. Aileen menatap pemuda itu sambil memicingkan matanya. Apakah Keizaro tidak sadar jika sejak pagi Aileen terus bersedih karena mereka akan berpisah sebentar lagi? “Kamu tahu kalau aku tidak memiliki banyak teman. Selama ini kamu satu-satunya sahabat yang aku punya, tapi kamu malah pergi meninggalkan aku. Bagaimana mungkin aku tidak bersedih?” Tanya Aileen. Keizaro tampak menghembuskan napasnya. “Jangan seperti itu, kamu membuat aku semakin sulit. Aku tidak ingin pergi jauh darimu, Aileen. Sudahlah, lagipula.. bukankah sekarang kamu sedang jatuh cinta?” Kata Keizaro sambil tertawa pelan. Aileen diam, dia tidak ingin mengatakan apapun. Keizaro selalu saja berbicara dengan asal. “Siapa orang itu?” Tanya Keizaro. Aileen mengernyitkan dahinya. Siapa yang sedang dibicarakan oleh Keizaro? “Siapa?” Tanya Aileen sambil menatap kebingungan. “Orang yang membuatmu jatuh cinta? Siapa namanya? Aku harus menemuinya dan memastikan jika kamu tidak akan dibuat patah hati” Aileen memutar bola matanya dengan kesal. “Jangan seperti itu, aku tidak jatuh cinta dengan siapapun” Kata Aileen dengan kesal. “Aku pergi karena aku takut patah hati. Sepertinya kamu akan segera jatuh cinta” Kata Keizaro. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Apa yang sedang dikatakan oleh Keizaro? Kenapa pemuda itu seakan sedang menyudutkan Aileen? “Apa maksudmu? Jangan mengatakan hal seperti itu, kamu membuatmu tidak nyaman. Aku tahu kalau kamu hanya bergurau..” Kata Aileen dengan tenang. “Aku tidak bergurau, Aileen. Selama ini aku tidak pernah bergurau. Kamu yang selalu menganggap aku bergurau” Kata Keizaro. Aileen membuang muka. Dia tidak mengerti kenapa belakangan ini Keizaro bertingkah aneh. “Dulu, kupikir kamu tidak akan pernah jatuh cinta kepada siapapun. Tapi ternyata aku salah.. Apakah aku sudah terlambat?” Tanya Keizaro. Aileen menatap Keizaro dengan kesal. Kenapa pemuda itu terus mengatakan hal yang tidak jelas? Ada apa dengannya? “Kamu sedang membicarakan apa? Jangan membuatku kesal!” Kata Aileen. Untuk beberapa saat, mereka sama-sama terdiam. Aileen merasa tidak nyaman saat ini. Keizaro terus membicarakan hal yang tidak jelas. “Kamu mengatakan jika kita tidak menemukan orang yang tepat, kita akan menikah. Selama ini aku berusaha mencari, tapi aku tidak pernah menemukan orang yang tepat” Kata Keizaro. “Lalu?” Tanya Aileen. “Bagaimana kalau kita menikah?” Aileen menarik napasnya dengan kesal. Sepertinya Keizaro tidak mau menghentikan percakapan ini. “Sepertinya kita tidak perlu makan malam hari ini. Tolong antarkan aku pulang saja” Kata Aileen dengan tenang. *** “Kak Keizaro memintamu untuk menikah dengannya? Kenapa kamu tidak menerimanya?” Tanya Adeline. Adiknya itu tampak histeris ketika Aileen menceritakan kejadian beberapa jam yang lalu. Tadi, Aileen langsung turun dari mobil Keizaro begitu mereka sampai di halaman rumah. Aileen tidak menawari Keizaro untuk mampir ke rumahnya, jutsru Aileen meminta agar Keizaro langsung pulang. Aileen merasa ada hal yang aneh. Keizaro terus saja mengatakan hal yang tidak jelas. “Apakah kamu sudah gila?” Tanya Aileen dengan pelan. “Dia mengatakan hal yang benar. Bukankah kalian memang berjanji untuk menikah jika kalian tidak menemukan orang yang tepat?” Tanya Adeline. Aileen memutar bola matanya dengan kesal. Aileem masih sangat muda, begitu juga dengan Keizaro. Wajar jika mereka belum menemukan orang yang tepat saat ini. Waktu mereka masih sangat panjang. Lagipula, Aileen juga belum tertarik untuk menjalani hubungan pernikahan. Mungkin Aileen baru akan memikirkan tentang pernikahan dua atau tiga tahun lagi. “Kami masih muda, untuk apa kami menikah di usia muda? Lagipula, aku bukan tidak menemukan orang yang tepat, aku hanya belum menemukannya..” Kata Aileen dengan pelan. Untuk sesaat, pikiran Aileen langsung mengarah pada Eros. Bagaimana keadaan pemuda itu? Apakah dia baik-baik saja? Apakah selama satu minggu ini, Eros selalu datang ke atas jembatan dan menantikan Aileen di sana? Sudah satu minggu berlalu. Aileen tidak menemui Eros sejak satu minggu yang lalu. Semua ini akan terus berlangsung entah sampai kapan. Aileen berusaha untuk melindungi Eros dari bahaya, Aileen tidak ingin Eros mendapat masalah. “Memangnya kamu yakin akan menemukan orang itu? Kamu bahkan tidak pernah bergaul. Kamu menutup diri dari orang-orang yang berasal dari kalangan kita, tapi kamu selalu akrap dengan orang tanpa kasta. Aku jadi curiga, apakah kamu jatuh cinta pada Eros?” Tanya Adeline. Apakah Aileen jatuh cinta pada Eros? Tidak. Aileen tidak jatuh cinta. Selama satu minggu ini, Aileen menghabiskan waktunya di kantor dan di yayasan amal yang dia dirikan. Aileen tidak tidur dengan nyenyak, tidak makan dengan baik, juga tidak melakukan pekerjaan dengan benar. Aileen mengerjapkan matanya. Apa yang sedang Aileen pikirkan? Satu minggu ini Aileen terus memikirkan Eros. Aileen merasa sangat kesepian, Aileen juga merindukan suasana pemukiman di tempat tinggal Eros. Ada apa dengan Aileen? Kenapa dia jadi seperti ini? “Kamu melamun. Sepertinya kamu memang menyukai orang itu. Aileen, kamu dalam masalah besar saat ini” Kata Adeline. Aileen menggelengkan kepalanya dengan pelan. Tidak, ini bukan perasaan suka terhadap lawan jenis. Aileen hanya bersedih karena dia akan kehilangan Keizaro, ditambah lagi dia tidak bisa menemui Eros dan Ethan. Ya, hanya itu saja. “Jangan berbicara sembarangan. Aku tidak akan menemui Eros dan Ethan lagi. Papa membuatku berjanji untuk tidak menemui mereka. Aku tidak ingin mereka berada dalam bahaya karena aku tidak menepati janjiku” Kata Aileen sambil membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Aileen masih mengingat dengan jelas di malam dimana Eros datang ke kamarnya. Pemuda itu ada di tempat ini, mereka berbicara dan makan bersama. Semuanya terasa sangat menyenangkan pada saat ini. Sekarang Aileen tidak bisa melakukan apapun. Aileen tidak mungkin melanggar janji yang dia buat dengan ayahnya. Aileen tidak ingin membahayakan Eros. “Kamu melakukan kesalahan besar karena mau membuat perjanjian dengan Papa. Seharusnya kamu menolak perjanjian itu” Kata Adeline. Aileen mengendikkan bahunya. Saat itu, Aileen tidak memiliki pilihan lain. Aileen yakin ayahnya tidak akan tinggal diam jika Aileen menolak perjanjian yang mereka buat. Aileen tidak melakukan apapun, Aileen terlalu khawatir dengan keadaan Eros dan Ethan. “Kita mengenal Papa dengan baik. Kamu juga tahu kalau Papa tidak akan segan menghabisi nyawa orang lain jika memang itu diperlukan. Aku takut Papa melukai Eros dan Ethan..” Kata Aileen dengan pelan. “Apakah Papa mengancam seperti itu?” Tanya Adeline. “Papa hanya mengatakan jika aku tidak akan mendapatkan berita kematian kalau aku mau menerima perjanjian ini” Kata Aileen. Adeline tampak menggelengkan kepalanya dengan pasrah. “Kamu mengambil resiko yang sangat besar untuk dua orang tanpa kasta itu. Sudahlah, jangan pikirkan mereka.. Kamu memiliki kehidupan yang jauh lebih penting untuk dipikirkan” Kata Adeline. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia melayangkan tatapannya ke jendela yang ada di sudut ruangan. Malam ini langit sedang dipenuhi dengan bintang yang tampak berkilauan. Bulan pasti tidak pernah kesepian karena dia selalu ditemani oleh ribuan bintang. Sangat berbeda dengan Aileen. Di rumah ini Aileen memiliki dua saudara, tapi hanya satu saja yang mau bicara dengannya. “Aileen, kenapa kita jadi membicarakan tentang Eros? Aku sedang bertanya tentang Kak Keizaro tadi. Bagaimana? Kenapa dia pindah ke luar negeri?” Tanya Adeline. Aileen tersenyum lalu mengendikkan bahunya dengan pelan. Keizaro mengatakan alasan yang tidak jelas sehingga membuat Aileen merasa kesal. Aileen memutuskan untuk pulang sebelum mereka makan malam bersama. Aileen belum tahu alasan Keizaro yang sebenarnya. “Dia akan berangkat besok pagi menggunakan helikopter miliknya. Mobil terbang miliknya masih belum mendapatkan izin untuk mengudara di luar negeri. Kalau kamu ingin tahu alasannya pindah ke luar negeri, kamu bisa ikut ke rumahnya besok pagi” Kata Aileen. “Kamu akan ke sana?” Tanya Adeline. Aileen menganggukkan kepalanya. Tentu saja Aileen akan datang ke sana. Bagaimana mungkin Aileen tidak datang ketika sahabatnya akan pergi ke luar negeri? “Baiklah kalau begitu. Kapan dia akan berangkat? Pagi atau malam?” Tanya Adeline. “Pukup 9 pagi. Aku akan berangkat ke satu jam sebelum dia pergi. Bersiaplah jika kamu memang ingin ikut denganku..” Kata Aileen. “Aruna pasti ingin ikut dengan kita. Kamu harus menolak jika dia ingin ikut mobil kita. Aku tidak tahan berada di mobil yang sama dengannya” Kata Adeline sambil memutar bola matanya. Aileen tertawa pelan. Iya, Aileen lupa mengatakan kepada Aruna jika Keizaro akan pergi besok pagi. Jika Aileen tidak memberitahu Aruna, perempuan itu pasti akan marah-marah dan menyalahkan Aileen. Sungguh, Aileen lelah dengan drama yang dibuat oleh kakaknya itu. “Jangan seperti itu, bagaimanapun juga dia adalah kakakmu” Kata Aileen dengan santai. “Terserah jika kamu masih menganggap dia sebagai kakakmu, tapi tidak akan melakukan hal yang sama. Aruna terlalu menyebalkan” Kata Adeline dengan kesal. Aileen kembali tertawa. Sampai kapan mereka akan terus seperti ini? Aileen ingin memiliki saudara yang akur, yang sering bertengkar tapi kembal berbaikan beberapa saat kemudian. Kapan semua ini akan membaik?    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN