Episode 5 Bab 30

1928 Kata
Eros menatap langit sore yang mulai gelap secara perlahan. Matahari akan segera tenggelam, menandakan jika sudah seharian Eros duduk di atas jembatan. Eros menghembuskan napasnya dengan pelan. Di dalam hatinya, dia kembali merasakan sesak yang menyakitkan. Apa ini? Kenapa Eros merasa kehilangan sesuatu? Sudah satu minggu berlalu sejak kunjungan Aileen yang terakhir. Iya, sama seperti yang biasa dia lakukan, hari ini Eros juga duduk di atas jembatan sambil menatap ke arah langit. Dia menunggu Aileen. Tidak, seharusnya Eros sadar akan keadaannya.. tapi bagaimanapun caranya mencoba, Eros tetap tidak bisa memungkiri fakta jika dia sedang menunggu Aileen. “Dia tidak datang lagi?” Tanya Ethan yang baru saja naik dari tangga jembatan. Eros tidak menjawab, tapi dia yakin Ethan sudah menemukan jawabannya ketika dia tidak melihat siapapun di tempat ini selain mereka berdua. “Apakah kalian bertengkar saat itu?” Tanya Ethan. Eros menggelengkan kepalanya dengan pelan. Jujur saja Eros masih mengingat apa yang Aileen katakan ketika perempuan itu berkunjung ke sini satu minggu yang lalu. Aileen, dia menangis sambil memeluk Eros. Perempuan itu mengatakan jika dia sedang sangat bersedih karena sahabatnya akan pindah negara. Ya, Eros bahkan masih ingat bagaimana sesak yang dia dapatkan sesaat setelah mendengar kalimat Aileen. “Lalu kenapa dia tidak datang? Ini sudah satu minggu, bukan?” Eros menganggukkan kepalanya. Benar, ini memang sudah satu minggu. Eros tersenyum samar. Sejak awal seharusnya Eros tidak berharap banyak pada perempuan itu. Aileen datang ke sini karena dia merasa prihatin dengan keadaan di tempat ini. Aileen ingin menyalurkan bantuan, tapi secara tidak sengaja dia malah bertemu dengan Eros dan Ethan dengan cara yang tidak masuk akal. Karena pertemuan itu, akhirnya mereka berteman. Teman. Mereka hanya teman. Eros ingat jika Aileen menyebut Keizaro sebagai sahabatnya. Kedudukan Keizaro tentu lebih tinggi dibandingkan dengan Eros. “Apakah dia sedang dalam masalah?” Tanya Ethan. Eros menolehkan kepalanya dengan cepat. Seketika itu juga, Eros merasa khawatir pada keadaan Aileen. Selama satu minggu ini Eros hanya terus diam sambil tetap menunggu kedatangan Aileen. Beberapa kali Eros mengatakan pada dirinya sendiri jika Aileen sedang sibuk dengan kehidupannya di kota, tapi Eros sama sekali tidak berpikir jika mungkin saja Aileen sedang dalam masalah sehingga dia tidak bisa datang ke tempat ini lagi. Astaga, bagaimana jika Aileen memang sedang dalam masalah? “Dia putri seorang Elysium. Kurasa ada banyak orang di sekitarnya yang akan membantu ketika dia sedang dalam masalah..” Kata Eros. Sekalipun Eros sedang merasa khawatir, Eros tetap berusaha untuk berpikir positif. Eros pernah masuk ke rumah Aileen bersama dengan Adeline, Eros melihat sendiri jika Aileen memiliki rumah mewah dan juga puluhan penjaga yang selalu berdiri di depan pintu rumahnya. “Dia memang putri seorang Elysium. Tapi, bukankah semakin tinggi kedudukanmu, maka akan semakin banyak orang yang akan mengganggumu?” Tanya Ethan. Eros mengendikkan bahunya. Eros tidak tahu peraturan apa saja yang ada di kota. Tapi jika Aileen memiliki masalah, pasti akan ada banyak orang yang datang untuk membantunya. “Eros, bukankah kamu pernah datang ke rumahnya? Bagaimana jika kita masuk ke kota dan mengunjungi dia?” Tanya Ethan. Eros menggelengkan kepalanya dengan cepat. Itu bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan. Rumah Aileen dipenuhi dengan penjaga manusia dan juga kamera pengawas yang terbang kesana dan kemari. Eros tidak ingin mengambil resiko dengan datang ke tempat berbahaya itu. Rumah seorang Elysium pasti dipenuhi dengan penjaga, mereka tidak akan segan melepaskan peluru ketika melihat ada orang asing yang menyusup. “Jangan melakukan hal gila!” Kata Eros. “Lalu mau bagaimana? Kita tidak tahu apakah Aileen baik-baik saja atau tidak. Kita harus melihat keadaannya, bukan? Apakah kamu tidak khawatir kepadanya?” Tanya Ethan. Eros khawatir, dia sangat khawatir. Eros ingin bertemu dengan Aileen dan melihat keadaan perempuan itu. Tidak masalah jika Eros tidak bisa datang mendekat dan berbicara dengannya, Eros hanya ingin memastikan jika Aileen baik-baik saja. Tapi, Eros tahu kalau sebaiknya dia tidak datang ke kota, apalagi ke rumah Aileen. Bukan hanya dirinya, tapi Aileen juga bisa dalam masalah jika Eros nekat menemui perempuan itu. “Sebaiknya kita menunggu dia datang ke sini, Ethan. Aku tidak ingin datang ke kota dan membuat masalah di sana..” Kata Eros dengan pelan. Eros tahu resiko apa saja yang bisa dia dapatkan jika dia nekat datang ke kawasan rumah Aileen. “Kita tidak akan muncul ke permukaan jalan. Kita akan terus melewati gorong-gorong air hingga kita sampai ke rumah Aileen. Tidak akan ada masalah, Eros..” Kata Ethan. Eros menggelengkan kepalanya. “Kita masih memiliki banyak persediaan makanan. Jangan datang ke kota, penduduk kota tidak akan suka dengan kita” Kata Eros. “Aku tidak ingin menemui penduduk kota. Aku hanya ingin memastikan jika Aileen baik-baik saja. Bukankah kita berteman? Selama ini dia yang selalu mengambil resiko dengan terbang ke sini, sesekali aku juga ingin datang menemuinya..” Kata Ethan. Eros mengusap wajahnya dengan pelan. Apa yang bisa mereka lakukan di kota? Tidak akan ada yang mau menerima Eros dan Ethan. Jika keberadaan mereka sampai tertangkap oleh kamera pengawas, maka hidup mereka akan berakhir saat itu juga. Selama ini Aileen memang datang ke sini dengan mengambil resiko yang besar, tapi perempuan itu memiliki kekuasaan dan juga perlindungan. Aileen bisa keluar masuk kota dengan bebas, tapi tidak dengan Eros dan Ethan. Apakah Ethan tidak memikirkan perbedaan itu? “Kita tidak bisa datang ke kota, Ethan..” *** Eros menatap lorong-lorong gelap yang ada di sekelilingnya. Ya, setelah perdebatan panjang dengan Ethan, akhirnya Eros mengalah dengan mengikuti keinginan Ethan. Mereka berangkat pada tengah malam, menyelinap melewati pintu pembuangan limbah kota yang ada di ujung jembatan. Eros dan Ethan mempertaruhkan nyawa mereka untuk datang ke kota agar bisa melihat keadaan Aileen yang entah kenapa menghilang begitu saja satu minggu ini. “Apakah kita sudah dekat?” Tanya Ethan. Eros menggelengkan kepalanya dengan tidak yakin. Sebenarnya Eros tidak terlalu ingat jalan menuju ke rumah Aileen karena saat dia datang ke sana, Eros menaiki mobil terbang bersama dengan Adeline. Jalur udara sangat berbeda dengan lorong bawah tanah. “Apakah kita tersesat?” Tanya Ethan. Eros menatap aliran air yang mengalir dengan deras di sampingnya. Jika Eros salah mengambil langkah, maka dia akan masuk ke dalam air dan ikut terseret keluar hingga jatuh ke laut dekat jembatan. Eros menghembuskan napasnya dengan pelan. Hari ini air yang ada di gorong-gorong cukup penuh, sepertinya kota sedang diguyur hujan. “Aku tidak yakin. Waktu itu aku menaiki mobil bersama dengan Adeline..” Kata Eros dengan pelan. Apa yang harus mereka lakukan sekarang? Eros sudah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk berpikir, tapi dia sama sekali tidak tahu arah yang tepat untuk datang ke rumah Aileen. “Apakah sebaiknya kita berjalan lewat atas saja? Kita bisa tersesat jika terus berjalan di dalam sini” Kata Ethan. Eros menggelengkan kepalanya. Itu bukanlah ide yang tepat. Sebaiknya mereka tetap berada di bawah tanah seperti ini. “Ayolah, Eros.. kenapa kamu jadi penakut seperti ini? dulu kita sering berjalan lewat atas, jangan terlalu khawatir. Apakah kamu takut mati?” Tanya Ethan. Eros menghembuskan napasnya dengan pelan. “Iya, aku takut mati. Jujur saja aku ingin umur yang panjang agar aku bisa lebih lama bertemu dengan Aileen..” Kata Eros dengan pelan. “Apa katamu?” Tanya Ethan. Eros menggelengkan kepalanya. Eros yakin Ethan tidak mendengarkan kalimatnya karena dia berbicara sangat pelan. “Sebaiknya kita berjalan lewat atas saja..” Kata Eros pada akhirnya. *** Eros tidak tahu dimana dia sekarang, semua tempat yang ada di sekelilingnya terlihat sangat asing. Sepertinya mereka memang salah arah. “Kemana kita harus pergi sekarang?” Tanya Ethan. Eros menatap tebing yang ada di sampingnya. Eros baru tahu kalau di kota ini masih ada gunung dan tebing yang terawat seperti ini. Biasanya perkotaan dipenuhi dengan bangunan tinggi dan juga rumah padat penduduk. “Aku tidak melihat tebing ini ketika perjalanan menuju rumah Aileen, kurasa kita salah jalan..” Kata Eros sambil menatap sejauh matanya memandang. Eros melewati kota di tengah malam saat menuju rumah Aileen, tapi sekarang sudah pagi.. semuanya tampak asing di mata Eros. “Astaga, bagaimana ini? Ini sudah pagi, dan kita tidak bisa menemukan apapun.. Ah, tidak.. kurasa ini sudah cukup siang karena matahari sudah naik ke atas..” Kata Ethan. Eros menganggukkan kepalanya. Benar, ini memang sudah siang. “Berapa lama kita berjalan?” Tanya Eros. “Sekitar sepuluh atau sebelas jam. Aku lelah, bisakah kita berhenti di pondok itu?” Tanya Ethan sambil menunjuk ke arah pondok yang ada di depan jembatan gantung. Sepertinya ini adalah tempat wisata alam yang ada di kota. Eros bisa melihat jembatan gantung dari kaca yang melintang di antara dua jurang. Tapi tempat ini terlihat sangat sepi seakan tidak ada satupun orang yang tertarik untuk menikmati wisata alam. “Baiklah, kita duduk di sana dan makan bekal yang kamu bawa..” Kata Eros dengan pelan. Eros memandang ke ujung jembatan. Di sana ada tiga wanita muda yang tampak berjalan dengan sangat hati-hati. Beberapa kali mereka berhenti karena merasa ketakutan karena di begitu mereka menengok ke bawah, mereka akan melihat jurang yang begitu dalam. “Tempat apa ini? Kenapa sangat sepi?” Tanya Ethan. “Sepertinya orang kota tidak tertarik dengan wisata alam. Di ujung saja ada tiga wanita muda. Jika mereka sudah mendekat ke sini, kita harus bersembunyi..” Kata Eros sambil menunjuk ke ujung jembatan. Jembatan ini sangat panjang sehingga Eros tidak bisa melihat ujungnya dengan jelas. Ah, pasti sangat mengerikan jika harus berjalan melewati jembatan kaca sepanjang ini. “Memangnya kenapa? Mereka hanya perempuan, mereka tidak akan berani mengganggu kita..” Kata Ethan dengan santai. “Kamu tidak tahu sebahaya apa penduduk kota ini. Tidak peduli laki-laki atau perempuan, kita harus menghindar jika bertemu dengan mereka. Lagipula kamu tidak bisa menyepelekan orang hanya karena dia seorang perempuan..” Kata Eros dengan santai. “Benar juga. Baiklah, kita akan bersembunyi ketika mereka sudah dekat.. Tapi Eros, kurasa aku melihat Adeline di jembatan itu..” Kata Ethan sambil bangkit berdiri. Pemuda itu menyipitkan matanya dan berusaha untuk menatap ke ujung jembatan. Eros bangkit berdiri dan melakukan hal yang sama. Benar, itu memang Adeline. Salah satu dari tiga perempuan itu adalah Adeline. Oh ya ampun, bagaimana mungkin mereka bisa mendapatkan keajaiban seperti ini? Tunggu dulu, bukankah itu adalah Aileen? Eros menajamkan matanya, menatap ke arah Aileen yang berlari mendahului Adeline yang tampak tertawa sambil duduk di tengah jembatan. Detak jantung Eros berubah jadi semakin cepat. Aliran darahnya juga berdesir dengan rasa yang menyenangkan. Perempuan itu baik-baik saja.. Aileen baik-baik saja. “Kenapa Adeline kembali ke ujung jembatan? Apakah dia tidak ingin menyebrang ke sini?” Tanya Ethan. Eros tidak menjawab, dia hanya diam sambil melihat keadaan yang ada. Lalu, ketika berada di tengah jembatan, Eros melihat dengan jelas jika perempuan yang berada di belakang Aileen sedang mengulurkan tangannya seakan dia bersiap untuk mendorong Aileen. Adeline sedang berjalan ke arah yang berlawanan sehingga perempuan itu pasti tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan Aileen dan satu perempuan asing yang belum Eros ketahui identitasnya. Tidak.. Eros berlari sekuat tenaga, tapi dia tahu kalau dia akan terlambat. Lalu, pada detik terakhir saat Aileen menjerit karena didorong dari belakang, Eros menggenggam tangannya. Eros menangkap perempuan itu dan menariknya sekuat tenaga. Eros tahu kalau kemungkinan besar dia tidak akan mampu menarik Aileen kembali atas, atau bahkan dia juga bisa saja ikut jatuh bersama dengan Aileen. Tapi Eros tidak peduli. Dia terus berusaha untuk menarik Aileen, berusaha menyelamatkan perempuan itu. Jantung Eros berpacu dengan cepat karena dia mulai merasa ketakutan. Tapi tatapan Aileen membuat Eros kembali sadar jika dia harus menyelamatkan perempuan ini. Tidak masalah jika Eros harus menjadikan nyawanya sebagai taruhan, yang terpenting adalah keselamatan Aileen. “Eros..” Ketika Aileen menyebutkan namanya, entah kekuatan dari mana, akhirnya Eros berhasil menarik wanita itu.      
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN