pembokat temen (3)

1698 Kata
Walaupun yang mengingatkan untuk tidak membocorkan kejadian semalam. Tapi ketika dimas di sekolah, kabar terlalu cepat menyebar. Dimas tau kalo sobatnya itu doni pasti bocor mulutnya apalagi tentang cewe, behhh doni gacornya. “Gede gak toketnya?” “Memeknya tembem gak?” “Hahaha lo ngape cepet keluar?” Beberapa pertanyaan dari teman nongkrong dimas dan doni. Dimas dan 3 orang lainnya sedang dikantin, nampak doni belom terlihat. “Buseh satu satu anjim nanyanya!!” Sewot dimas risih. “lo pada main dah kerumahnya, biar pada percaya.” Celetuk dimas membenarkan cerita tersebut. ...... “ikut lagi dim?” fiki bertanya ketika dimas baru tiba di warung tongkrongan. Disana, doni dan tompel sudah diatas motor lagi manasin motor. Ada juga fuat dan tole. “Mau pada kemana?” dimas heran mereka semua sedang mau pergi. Si raja gombal doni berujar, “biasa kerumah fiki.” Dimas membeli roko dahulu setelah itu, “duluan deh gue mau jalan sama cewek gue.” “yaudah.” Balas doni. Mereka pun berangkat Kerumah fiki. Entah kenapa walaupun fiki masih kelas 2 tapi ia senang bergaul dengan seniornya. ...... “ohhh itu orangnyaaa.” Sahut fuat ketika melihat ani lagi menaruh pakaian kotor dilantai bawah. Sejenak ani yang melihat teman majikannya lagi pada kumpul, ia memberi senyuman sembari berjalan kembali keatas. “Manteppp sih bodynya tapi mukanya B aja!” teriak tompel yang mengangkat kaki satunya ke sofa. “lah kaka lo mana Ki? Katanya lo tinggal bertiga?” Tanya tole menyulut rokok di mulutnya. “ada le tapi lagi kerja.” Pungkas singkat Fiki. “kerja dimana?” tanya fuat mulai kepo. “Di bank xxxx.” Balas fiki. Lagi asik berbincang bincang. “doni kemana ya?” tanya tompel celingak celinguk dari arah dapur. Fuat : “Katanya boxer?” Tole : “lagi n*****t kali coba cek.” Tompel berjalan cepat kelantai atas kemudian turun kembali, “engga ah pembokat fiki aja lagi jemur pakaian.” “yaudah palain lah pel.” Seru Fuat tersenyum. “gak pede gue. Minum dulu dah.” Balas tompel. Singkat cerita mereka patungan untuk membeli minuman sekembalinya doni ke perkumpulan. ….... Hari yang semakin petang, ditambah dengan hangatnya alkohol didalam tubuh para pemuda ini menjadi sange karena cerita doni. Tompel pun mengambil kudakuda stretching. “Set pemanasan lo, mau ikut pon Lo?” canda dari Fuat terlontar. “Lebih ke lomba renang sih doi hahahha.” Timpal tole menambahkan. Tiba tiba, “gue tinggal dulu ya, cewe gue didepan komplek.” Seru fiki berdiri mengambil jaketnya. “Lah tuan rumah masa cabut.” Kata fuat. “Selow sih paling makan gue, santai aja at. Kaka gue juga jarang pulang.” Ujar fiki bergegas ke arah motornya yang terparkir diluar rumah. “anggap aja rumah sendiri at!!” seraya tompel berkata. “Enak juga sih punya rumah gini mah.” Fuat “buru, lama geraknya!” terlihat doni mengompori temannya untuk segera beraksi ke kamar ani. “temenin yuk!!” pinta tompel ke fuat. Fuat pun berdiri dan mereka berdua kelantai atas. ...... Beberapa menit kemudian, fuat dan tompel turun kebawah sambil tertawa puas. “Lah kocak turun lagi.” Doni menimpali melihat mereka berdua tertawa. Fuat : “anjir tompel beringas banget. Masa pembantunya fiki disekep.” Tole : “lah gitu dah!” Tompel : “bukannya gitu bege, gue baru mau Meluk dia eh peler gue malah ditendang. Yauda gue bekep aja mulutnya biar dia gak ngelwan. Eh peler guee malah ditendang lagi.” Sontak mereka semua tertawa. “biar gue palain dah.” Tutur Doni berjalan keatas. “ini baru pahlawan kita.” Fuat menyambar dan melihat doni melangkah kelantai atas. ..... 15 menit berlalu, tompel yang mabok parah nampak tak sabar. “buset lama juga gabisa didiemin nih.” Langsung tompel kelantai atas. Sesampainya diatas tompel melihat kamar ani yang tertutup rapat, hordeng menutupi jendela dan gelap juga menunjukkan suasana tempat itu. Lalu tompel mengambil minuman, “tok... tok....” “don, minum nih kali lo haus.” Berulangkali tompel melakukan hal itu. Akhirnya ia capek sendiri dan turun kebawah. ...... “Siapa sih tadi ngetok ngetok.” Sapa Doni ketika di lantai bawah. “Lo sih lama banget.” Balas tompel dengan mimik muka jengkel. “Udah tuh gantian dah.” Doni membakar roko. Tompel dan fuat pun naik berbarengan. ...... Kali ini ani diam saja, tampak tompel menggrepe t***t ani sebelaah kanan dan fuat mengemut p****g ani sebelah kiri. Ani hanya merem lemas tak berdaya, sejenak fuat yang asik mengemut p****g langsung menggerayangi t***t sebelah kanan. Karena tompel membuka celana ani dan cdnya. “crekkkkk crekkkkk.” Tompel memasukkan tiga jari ke v****a Ani yang basah. “Empphhhhh eeeemmmmnppppp.” Suara ani kecil tak kuat akan perlakuan teman majikannya. Tompel melepaskan celana dan sempaknya. Lalu mengarahkan kontolnya ke arah mulut ani. Fuat agak menjauh melihat tingkah tompel. “Eeeeeeee eeeeeeeee.” Suara ani dengan tak mau membuka mulutnya dimana letak k****l tompel sangat dekat sekali berjarak 1 cm dan ditempelkan di mulut ani. Dengan wajah sangenya, “ni isep ni.” Ujar tompel. Fuat yang melihat wajah tompel pun menahan tawa. Ani masih menolak. “isep dong ani sayang.” Seru tompel sambil memaksa masuk kontolnya dengan menekan kepala belakang ani. Tapi bukannya diisep, k****l tompel malah digigit. “anjing.” Dengus tompel yang kaget akan aksi ani. Fuat yang tak kuat menahan tawa, berlari kecil kebawah sambil tertawa terbahak – bahak. “Lah kenapa lo?” tanya tole yang rebahan di sofa, sedangkan doni sudah tertidur pulas disofa. Belom sempet menjawab tompel turun kebawah sambil tertawa juga. Fuat menceritakan kejadian diatas dan tole juga ketawa. Lalu Doni terbangun dan bertanya tanya. Fuat menjelaskan lagi. “Yaudah ke atas lagi lah.” Celetuk doni. “udah ga napsu.” Balas tompel tersungkur lesu di sofa. “Biar Abang yang turun tangan.” Tole mematikan rokoknya dan berdiri membetulkan celana lalu naik keatas. ...... Diatas ani sedang membuka hordeng, lalu mengisi air di ember kamar mandi atas. Tole mengajak ani berkenalan. “parah ya dua orang tadi.” Tole membuka topik obrolan memerhatikan ani yang sedang dikamar mandi. “tau ih.” Balas ani singkat karena ia melihat tole yang ramah dan sedikit ganteng. “Kalo pada mabok emang gitu, susah ngontrol napsu padaan..” balas tole. “Termasuk kamu?” tanya ani menoleh ke tole. Lalu Ani berjalan keluar kamar mandi dan masuk ke kamarnya. “Jujur aku sih juga, tapi kalo cewek itu gamau ya aku gamaksa sih orangnya.” Rayu tole sambil berdiri didepan kamar ani. “oh bagus deh.” Ani tiduran di kasur menonton tv. Tole masuk kekamar ani dan duduk dibawah. “ni, kalo aku minta gituan. Kamu bakal nolak gak?” tanya tole duduk diatas tepi ranjang ani. Ani yang masih tiduran memandang wajah tole tidak menjawab sepatah katapun. Melihat respon ani, tole mencium lembut bibir ani. Ani juga membalas lembut perlakuan tole dengan melumat bibirnya. “Boleh aku buka baju kamu?” tanya tole mereka berjarak dekat sekali. Ani dengan mata yang sayu mengganggukan kepala. Tole melepas baju ani dengan pelan selanjutnya bh kuning ani. Lalu memajukan tangan kirinya untuk meremas toketnya Ani dan mencium bibir ani dengan sambil lembut. Nafas ani yang tak teratur membuat tole makin bernafsu. Ia pun melepas celana dan cd ani, lalu menggosokkan tangan kanannya di permukaan m***k ani. “Uhhhhhh emmmmmm.” “Emmmmmmm.” “Ohhhhhh.” Desah ani ketika tole memasukkan jarinya kedalam memeknya dan memaju mundurkan dengan perlahan. Tole juga mengemut p****g ani secara bergantian. “masukkkinnnnn masss.” Dengus ani tak tahan akan perlakuan tole.. Tole tersenyum dan melepas sempaknya. Ani sedikit terbelalak melihat k****l tole yang diameternya gak gede tapi panjangnya hampir 17cm. “maassss tolongggggg goyangnyaaa jangan kencengggg kencenggg.” Ucap ani ketika tole memasukkan kontolnya dengan lembut sekali. Tole memajumundurkan kontolnya pelan sekali. Iaa memasukkan setengah kontolnya tapi ani tampak menikmatinya dengan merangkul leher tole dan memejamkan mata seraya berdesahhhh “ahhhhh enakkkkkk ohhhhhh yaampunnnnn.” “Uhhhhhhhh uhhhhhhee heeeheeeh.” Rancau ani ketika tole menaikan sedikit goyangan kontolnya. Lagi asik b******u tiba tiba pintu terbuka, karena tole tak mengunci pintu hanya menutupnya. Tole yang melihat sosok itu kaget dan menarik kontolnya lalu menggeser pantatnya kebelakang sudut ranjang. “ohhh bagus.” Suara sosok tersebut berkata. Ani yang mengenali suara tersebut segera menoleh kedepan pintu dan kaget menutupi tubuhnya “ka Lia.” Dan Ani mencari bajunya untuk memakainya. Tole juga menutupi s**********n dengan sempak tapi belom dipakai. “GAUSAH PAKE BAJU, SINI KALIAN BERDUA BERDIRI!!!!” teriak kakaknya fiki marah sekali melipat kedua tangannya didadanya. Ani dan tole berjalan sedikit ke depan ka lia, ani menundukkan kepala sambil bertelanjang. Ia menangis sambil berdiri. Terlihat tole disampingnya memandang ani sambil menutupi kontolnya dengan sempak. “NGAPAIN NANGIS!!! TADI LO NIKMATIN!!” teriak ka lia kembali didepan wajah ani. Entah suara itu menggelegar sampai keluar rumah atau tidak. Tapi dengan kondisi rumah yang besar dan sepinya suasana komplek mungkin tak terdengar. Lalu kakanya fiki memelototi muka tole sembari teriak, “TADI GAKK MALU LU!!!” dan menarik sempak tole serta membuangnya ke asal aja. “DUDUK LO BERDUA!!” Mereka duduk ditepi ranjang. “LO PEMBANTU MANA? UDAH SEJAK KAPAN LO SERING SAMA ANI!!!” dan “plakkkkkk.” Suara tamparan mendarat di pipi kanan tole. Tole mengusap pipinya sambil memasang muka kesel, “saya bukan pembantu ka. Saya temennya Fiki.” Tole berkata santai. Seketika tole berdiri, “saya tau saya salah, saya siap dihukum dipanggil polisi juga siap.” Kakanya fiki hanya diam memandang tole dengan muka marahnya. “OKE!! GUE TERIAK YA BIAR WARGA KESINI TERUS NYERET LO BERDUA KELUAR!!!” menunjuk jari telunjuknya ke arah muka tole. Dengan beraninya tole menjawab, “ka maaf sebelumnya. Kita melakukan ini atas dasar suka sama suka. Dan untuk hal seperti ini, mungkin udah bukan jamannya main hakim sendiri. Kekantor polisi aja ka, itu lebih pantas.” Tampak kakanya Fiki seperti berfikir, lalu “ngelawan mulu lo bocah. Kalian pake dah baju kalian, gue tunggu dibawah.” Dia lalu bergegas turun kebawah. Tole dan Ani memakai bajunya masing masing terlihat ani masih tersedu sedu, air matanya tidak keluar tapi ia sedih. ........ Apa ya selanjutnya yang akan terjadi?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN