pembokat temen (2)

1313 Kata
Ani : “ya waktu itu dikampung, bapaknya mas fiki lagi nyari pembantu buat dijakarta karena mas fiki mau sekolah SMP di Jakarta. Terus yaudah tiba tiba bapak aku nyuruh aku kerumah mas Doni.” Ani menjelaskan sambil sedikit menunduk. Doni : “emang kamu putus sekolah dari Kapan ni?” tanya doni memperhatikan ani dengan mata Sedikit sayup efek alkohol. Ani : “ko mas doni tau aku putus sekolah? Pasti mas fiki yang cerita y.” Ani sedikit melepaskan senyumnya. Doni hanya tersenyum seraya berkata, “iya. Aku sih yang duluan nanya sama fiki, soalnya pas liat kamu. Aku penasaran sama wanita cantik ini.” Doni mencubit sedikit dagu ani. Ani menunduk tersipu malu sambil tersenyum lebar. “bisa aja mas doni.” Dan memukul pelan pundak Doni. “ya gitu aku sekolah cuman sampe kelas 3 (SD) bapak aku utangnya banyak mas dikampung.” Lanjut ani menjelaskan “oalah bisa gitu yak.” Respon doni menyimak cerita. “bisa lah bapak aku kan suka judi.” Seru ani membuang muka kearah tv ketika menjelaskan itu. Sontak doni memeluk ani dan mengelus punggung ani perlahan, “sabar yak ni. Semoga kamu kuat. Kamu hebat.” Doni masih memeluk ani terlihat nafsunya sudah sedikit naik. Ani membalas pelukan itu dengan mengalungkan tangannya dipunggung doni, “makasih ya mas doni.” Doni melepaskan pelukan dan memandang wajah ani lalu beberapa detik kemudian melayangkan ciuman tepat dibibir ani. Ani yang mendapat perlakuan dari doni awalnya diam, tapi lama kelamaan dia membalas ciuman doni dengan melumatnya. Mereka pun beradu ciuman dan beradu lidah dengan nafsu menggebu gebu. Asik berciuman, doni pun melepaskan bibirnya lalu tangannya menjalar ke bagian baawah tengtop Ani untuk melepaskannya. “ani malu mas.” Respon Ani memandang doni. “Sssssttttt. Gapapa ni, gue pengen banget.” Bisik doni diatas Ani, dimana posisi ani dibawahnya tiduran. Suara Doni pun sedikit serak. Mereka berdua sebenarnya diawasi dari jendela sama dimas dan Fiki. Sejenak fiki mengajak Dimas kebawah. “anjir canggih emang doni.” Ujar dimas yang udah duduk dilantai bawah dan meminum minuman di gelasnya. Fiki yang meroko tersenyum, “ya namanya juga pembantu dim.” ........ Dikamar ani Tampak ani sudah memakai cd dan bra, mereka berciuman sambil tangan kiri doni menggerayangi t***t ani masuk dalam bh. Suara ciuman yang berisik terdengar dikamar itu “cellpppppp celpppppp.” Doni melepaskan ciuman dan melepaskan baju serta celana pendeknya menyisakan cd nya sambil tersenyum ke ani yang berada dibawahnya. Lalu Doni melepaskan bh ani dan melepaskan cdnya. Selama doni melepaskan bh dan cd ani, ani menengok kesamping tak berani melihat ke arah Doni. Dan terpampang lah t***t ani berukuran 34 c dengan p****g pink yang membuat doni makin sange, serta bulu kemaluan di m***k ani hanya sedikit aja. Saat Doni menjamah m***k ani, m***k ani sudah basah. Doni menurunkan wajahnya menjilati m***k ani menggunakan lidahnya. “eeeehhhhh emmmmphhhhhhh.” Dengus ani merem dan menggenggam seprei sangat kuat saat doni menjilat memeknya. “massss doniiiii ahhhhhhhhh jangannn digituin massss.” Ani sedikit berteriak. Doni melepaskan jilatannya, “jangan berisik ni.” Dan lanjut naik ke t***t ani mengisap p****g ani yang pink. Kadang Doni juga sedikit menggigitnya. “awwwwwwwww.” Ucap ani saat doni mengigit putingnya. “Emmmphhh uhhhhhhh awwww.” Ani bersuara ketika putingnya diisap dan memeknya dimasukin 2 jari doni. Setelah puas, doni duduk diatas kasur dengan kedua lutut sebagai tumpuannya dan melepaskan cdnya dengan cepat. Ani hanya bengong tiduran melihat kearah k****l Doni yang berukuran 14 cm dengan diameter sedikit besar. “Sepong dong ni.” Ucap doni pelan. Ani sedikit bangkit dan menggenggam k****l doni dengan tangan kirinya lalu mengulumnya, “slurppppbslurrppppp.” Suara yang keluar saat ani menghisap k****l doni, kadang bola mati ani melirik kearah wajah doni sambil tetap menyepong. Doni hanya menikmati sambil meraba punggung ani mengelusnya. “Udah ni.” Ucap doni saat ani mengisap. Lalu Ani menghentikan aktivitasnya. Doni pun merebahkan tubuh ani kekasur dan mengarahkan kontolnya kememek Ani dan “blessssssss.” k****l doni masuk. “auwwwww.” Teriak ani sedikit lalu menutup mulutnya dengan permukaan tangan kanannya. “Plokkkkkkkkkk ppppplllllokkkkkkkk.” Suara ketika doni menggoyang kontolnya didalam m***k ani. Doni juga sedikit berkeringat di sekitar dahinya . “Uhhhhhh massssss donniiiiiii peee...laaa..n massss.” Dengus ani dengan suara pelannya. Doni asik mencumbu ani sambil meremas remas t***t ani dengan tangannyaaaa. Ani merem nampak menikmati, “empphhhh empphhhhh.” “mauuuu keluarrr ni.” Seru doni yang asik bergoyang lalu beberapa detik kemudian mencabut kontolnya dan mengarahkan kontolnya ke wajah ani dan memuntahkan cairan s****a menyempoti wajah dan area seprei. “Ahhh mas doniiiiii.” Lenguh ani saat cairan doni sudah keluar semuaaa. “Enakk banget ni.” Komentar Doni yang duduk lemas ditepi ranjang. Ani hanya tersenyum sambil tiduran mengelap a******i Doni dengan tengtopnya. “ko dielapnyaa pake gituan ni?” “Gapapa mas, aku juga yang nyuci.” Beberapa menit kemudian setelah berpakaian Doni turun kelantai bawah. Terlihat kedua temennya itu tersenyum lebar dan dimas bersuara, “top lo.” Doni hanya tersenyum lalu duduk, “lo coba dong.” Dia mengambil minuman byang sisa segelas dan meminumnya. “bolehhhh.” Tanpa basa-basi dimas langsung berjalan keatas. ...... Pintu kamar ani masih terbuka, ani masih memakai bh dan cd aja terlihat dia sedang mengelap beberapa cairan di sekitar seprei dan “ehhhhh.” Muncul sosok dimas di pintu, “gue temennya doni sama fiki. Gue juga udah ngeliat lo sama Doni ngapain aja ko tadi.” Celoteh fiki berjalan masuk dan duduk disampingnya ani. Ani hanya diam berusaha menutupi dirinya dengan tangannya sambil menunduk. Dimas yang agresif langsung meraba t***t ani dari luar bh berwarna hitam. Dan memainkan tangannya menjamah m***k ani yang terbungkus cd merah. Mendapati perlakuan seperti itu ani hanya terdiam menunduk sambil merem seperti takut. Dengan cepet Dimas membuka bh dan memainkan t***t ani sambil duduk berdampingan. Rabaan secara bergantian dari t***t sebelah kiri dan kanan. “gue mah cuman minta disepong ni.” Ucap dimas lalu melepaskan celana dan sempaknya masih memakai kaos. Ani diam saja duduk. Dimas pun berjalan dikit dan mengarahkan kontolnya dekat dengan bibir ani. Ani masih tak merespon. Lalu Dimas tiduran, “isep doang daripada gue bilangin kakanya Fiki.” Dimas memberi sedikit ancaman. Rasa malu dan sedikit takut terlihat dari raut wajah ani yang sudah telanjang. Ia pun berjalan dan mengocok k****l dimas malu sambil membuang muka. “Sepong ni, gue cepet ko keluarnya.” Dengus Dimas tiduran. Ani menuruti dan memasukkan k****l dimas yang panjangnya sekitar 10 cm dan diameter nya juga kecil. Ani menyepong dengan pelan kadang juga melepasnya untuk membenarkan rambutnya. “Terussss niii.” “slurpppp slurrppppp.” Dan beberapa menit kemudian Dimas mengeluarkan spermanya di mulut ani. Ani melepeh s****a itu tissue. “wueeeee.” Suara ani seperti jijik karena gapernah ada yg mengeluarkan s****a didalam mulutnya. Dimas membersihkan sisa p**u di kontolnya dengan tissue yang tersedia dan memakai pakaian kembali. Sebelom keluar Dimas tersenyum dan “makasih ya ni.” Sambil memakai pakaian ani memandang jutek ke dimas tak menjawab ocehan dimas. ...... “Bentar banget bro.” Ledek doni sambil sedikit tertawa. “Hahaha emang cepet gue mah.” Balas dimas santai. Mereka pun ngobrol sambil merokok. Tiba tiba doni, “jangan jangan lo pernah yak fik sama ani.” Sambil tersenyum. Dimas juga curiga, “iya nih.” “Anjir enggalah bukan level gue.” Sangkal fiki duduk santai menghisap rokok. Sekitar pukul 11 malam, Doni dan Dimas pun pulang dari rumah fiki. Di jalan pulang, sambil beriringan dengan mengendarai motor masing masing. “jangan cerita cerita ke bocah lo.” Ucap doni “Yaiyalah ceritain aja rejeki kudu dibagi2.” Balas dimas tersenyum. Doni : “Kasian ani egeeeee.” Dimas : “sama pembokat aja kasian, suka lo ya?” Doni : “anjirrr engga lahhh. Yaudah sih seterah.” Lalu mereka pun pulang kerumah masing masing. ...... Gimaana? Masih ada kelanjutannya loh.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN