pembokat temen (4)

1363 Kata
Tole yang sudah berpakaian melihat ani merenung, “kenapa diem aja ni?” Ucap tole lalu duduk disampingnya. Ani yang malang hanya, “aku takut dibalikin kekampung.” Tole yang mendengar itu tak bisa berkata apa-apa dan berusaha menguatkan ani, lalu mengajaknya turun kebawah. Tapi Ani menolaknya. “Kamu aja yang turun, aku takut.” Seru ani yang mengambil pakaian nya lalu dipakainya. Tole memperhatikannya tapi setelah baju dipake, ani malah memilih tiduran di ranjang dan menutupi wajahnya dengan guling sambil terisak tangis. Dengan oerasaan bersalah tole berjalan perlahan ke arah tangga, dan baru beberapa saja melangkahi anak tangga ia mendengar suara sayup orang dimarahi dan tiba tiba hening. Tole berjalan kebawah, ternyata disana sudah ada fiki yang duduk dihadapan kakanya dengan mukaa lesu. Sedangkan kakanya Fiki menatap tole dengan penuh amarah. “MANA ANI!!!” Tole : “takut ka dia, masih nangis dikamar.” Terang tole menjelaskan. “OH LO SENIOR ADEK GUE, DUDUK SITU!” Tole duduk di samping Fiki, karena kakanya menunjuk kesitu. “lo ketempat pak syukur, ajak kesini!” perintah kakanya kepada Fiki. “Pak syukur kan masih kerja ka jam segini, pulang jam 9 paling.” Jawab fiki yang melihat jam dinding masih pukul setengah 7. “ya lo tungguin lah, perlu dikasih hukuman nih senior kek gini.” Ujar ka lia duduk menyilang sambil melipat tangan didada. Dengan terpaksa fiki mengambil kunci motor ninjanya dan berjalan keluar. (pak syukur adalah saudara sekampung mereka yang tinggal dijakarta juga.) ....... Tole menundukkan kepala menunjukkan rasa bersalahnya. “KENAPA LO? NGERASA BERSALAH? PENGEN NANGIS?LO TETEP HARUS DIHUKUM BIAR KAPOK.” “iya ka.” Jawab tole lemas. “LO SIKAT TUH KAMAR MANDI SAMPE BERSIH!!” Tole mengangguk dan bersiap berdiri. “HEH!! ENTAR DULU” Tole duduk kembali. “BIAR MAKIN KAPOK GUE MAU VIDEOIN LO, LO BUKA CELANA SAMA BAJU LO TERUS LO SIKAT!!” perintah ka lia dengan muka tegasnya. “jangan divideoin ka, malu.” Pinta tole dengan muka memelas. “LO PILIH ITU APA GUE PANGGIL WARGA!” Pemuda itu terdiam lalu melepaskan celana serta bajunya dan berdiri dengan wajah yang nyolot tanda kalo tole kesal dengan ka lia. Kemudian tole berjalan kekamar mandi dan mengambil sikat untuk disikat lantai. “srokkkkkk srokkkkkk.” Tole terlihat butiran butiran keringat menempel di wajahnya, diusaplah dengan tangan sambil tetap menyikat. Ka lia datang dan mengvideokan aktivitas tole sambil berujar, “nihhh orang yang n*****t di rumah orang. Aduin apa gimana yak.” Ledek ka lia sambil tertawa. Tole menarik nafas agar menerima keadaan. Saat asik menyikat suara ka lia tak terdengar lagi. “emmm jam 7 lewat lagi.” Ucap tole melirik jam tangannya. Dia duduk untuk beristirahat. “HEH ENAK LO DUDUK.” Teriak ka Lia yang muncul dari pintu. Sejenak tole mengambil sikat kembali dan lanjut. Suara ka lia tak terdengar, tole coba menoleh kebelakang arah pintu tapi kak lia masih berdiri disana. Tole kaget, pandangan tole seketika turun ke arah d**a kak lia. Dimana kak lia yang memakai kemeja hitam panjang terbuka kancingnya 3 memperlihatkan gundukan toketnya sedikit. “HEH!! LIAT APA LO? HA?SANGE? NGACENG?” tutur ka Lia dengan melipat tangannya. “eng..ga ka...” tole tampak gugup dan melanjutkan aktivitas nya. Beberapa menit kemudian tole fikir ka Lia sudah tak ada, ia menoleh lagi kearah pintu dan sangat kaget melihat kak lia yang hanya memakai bra krem dengan bawahan masih rok. Tole menelan ludah melihat ukuran t***t kak lia yang gede. “KENAPA?NGACENG?” kak lia bersikap sinis. Tole tak menjawab hanya membuang muka kembali. “yaudah kalo gak ngaceng, gue tutup lagi.” Tutur ka Lia yang membuat tole menoleh kembali. “jangan ka.” tutur tole, ka Lia yang memegang kemejanya berkata, “kenapa?” “Terserah deh ka gue nyikat wc sampe jam berapa. Tapi boleh gak gue nyikat nya sambil ngeliat ke arah Kaka.” Tole berkata sambil berjongkok dengan pedenya. Ka lia tak menjawab hanya menyenderkan badannya ke pintu dan membuang kemejanya kebawah. Tole lanjut menyikat sambil melihat ka Lia yang memakai bh, beberapa kali tampak tole gelisah dan menelan ludah. Dan tak terasa k****l tole ngaceng membuatnya resah, karena kepala kontolnya keluar dari sempaknya. Dia pun membenarkan sempaknya agar posisi kontolnya tak terlihat. “Udah?udah ngaceng?ha?” ka lia berujar dengan wajah serius. Tole tak menjawab dan memilih menunduk sambil tetap menyikat. Tiba tiba ka Lia masuk kamar mandi dan “diri Lo!” Tole berdiri perlahan. Ka Lia memandangi wajah tole sambil tangannya masuk kedalam sempak tole meremas k****l tole. “Kaaa.” Lenguh tole. “diem.” Ucap ka Lia. Tole berinisiatif mendekatkan tangannya ke t***t kanan ka Lia yang masih terbungkus bra. (Ka Lia tingginya mungkin 165 cm, dengan body-nya seperti artis boyen tapi kulit ka Lia putih.) “heh mau ngapain lo?” suara ka lia mengangetkan tole dan menarik tangannya menjauh. “maaf ka.” Tole menatap keatas kontolnya masih digenggam dan dikocok oleh ka Lia. “kalo mau megang, ngomong dong.” Ujar ka Lia dengan wajah datarnya. Tole menatap wajah ka Lia, dan “kaaa aku boleh membuka bra Kaka gak dan memainkan tangan ku di p******a Kaka?” tole berkata sopan sambil tersenyum. “emmm boleh gak ya? Emmm boleh deh.” Balas ka lia. Tole pun langsung membuka bh kak lia dari belakang dan sepasang t***t berukuran 36 b dengan p****g coklat yang gede terlihat. Tole meremas dan memainkan p****g ka Lia dengan pelan sekali. Tarikan nafas ka Lia dalam sekali dan panjang. “kenapa ka? Sange?” tanya tole balik menggoda. Ka Lia diamm dan terus mengocok k****l tole dengan tangan yang lain. “aku boleh mengisap p****g Kaka gak?” tanya tole kembali. “ehhmmm bo..Leh” suara ka Lia pelan dan terserak, nafasnya juga sudah terdengar tak beraturan. Tole memilin p****g kak lia dengan lembut dan melirik ke wajah ka lia. Ka Lia masih dengan muka datarnya dan menurunkan sempak tole tetap mengocok kontolnya. Saat asik mengisap p****g sebelah kiri sedangkan tangan kanan tole memilin p****g kanan kak lia yang Sudah keras sekali. Tangan ka lia tampaak sudah tak mengocok k****l tole lagi, “ohhhhhh plisssssss terusssss maininnn tokeeeet gueee deeeee.” Racau ka lia menatap keatas dengan mata tertutup. Tole melepaskan, ka Lia membuka matanya. “ka aku boleh gak buka rok dan cd Kaka terus ma.” Ujar tole yang langsung disumpal oleh bibir ka Lia. Mereka pun beradu ciuman, “sleerprpp ....slerrppppp.” tampak tole melumat bibir ka lia dengan buas sambil tangan membuka rok ka Lia dan diloloskan kebawah. Ka lia juga menjamah k****l tole sambil mengocoknya. Tole melepaskan bibirnya, “jangaann dikocok muluuu kaa nanti cepeet keluar.” Lalu tole menunduk dan membuka CD ka Lia. Terlihat m***k ka Lia dengan bulu kemaluan yang rimbun. Ka lia mendorong kepala tole ke memeknya. Tole lalu menjilati m***k ka Lia, “ohhhhhhhh uhhhhhhhhh .....” “eiimmmmmmm.. ohhh... Jilat... Terusss..... Sayang.......” Teriak ka Lia yang tak kuat klitorisnya dijilat tole. Tole melepaskan dan memasukkan dua jarinya ke m***k ka lia lalu dikocok cepet. “deeeee..... Emphhh........ka...kaa....ohhhhh...” Tiba tiba cairan keluar dari m***k ka lia mengenai wajah tole. “Banyak banget ka ngencritnyaaa.” Ka Lia yang berkeringat pun menarik badan tole keatas dan menyepong k****l tole dengan cepett... “Mannnteeppp ka.....” “Slurppppp..... Slurp..........” suara mulut ka Lia mengocok k****l tole dan menjilat dengan lidahnya . “plukkk..... Slurrppppp..” ka Lia masih mengulum k****l tole Beberapa saat kemudian. Tole juga menyemburkan spermanya. Ka lia menengok keluar seperti melihat sesuatu. “Kenapa ka?” tanya tole yang ingin memakai sempaknya. “Jangan dipake dulu, ayo kekamar masih jam 8 lewat.” Ka Lia mengambil pakaiannya dan menggandeng tangan tole ke kamarnya. ....... Mereka pun lanjut satu ronde lagi dan duduk disofa kembali menunggu pak syukur dan fiki kembali. Tapi yang kembali hanya Fiki aja. “mana pak syukur?” tanya kakanya. “gabisa ka, katanya mau keluar kota malem ini.” Jawab fiki yang duduk disamping tole. “yaudah, lo pulang deh! Gue eneg ngeliat muka lo.” Timpal ka Lia kembali ngomel ke tole. Tole dengan wajah menunduk salim dan minta maaf atas perbuatannya dengan ani. Lalu memacu motor satrianya meninggalkan rumah fiki. ........

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN