“Tidak ada pilihan," jawab sang perempuan, "Kamu masih mau berdebat atau menyelesaikan masalah??” Keduanya baru berhenti tepat ketika Mimi meneguk santai minumannya hingga tinggal setengah saja dan berkehendak untuk menutup pintu kamar indekos dan pura-pura tidak kenal mereka berdua. Giliran pintu terdorong hendak tertutup seseorang lelaki buru-buru menghalangi gerakan pintu tersebut, telapak tangan Bram menekan pintu. “Izinkan aku masuk!” perintah Bram. “ini ruang pribadi saya, di tempat ini saya bukan bawahan Anda pak,” Mimi menekan lebih kuat lagi. Tetapi Bram sama kuatnya bahkan mendapat dukungan Sofia. Sebab kemustahilan melawan dua orang sekaligus Mimi merelakan pintu kamarnya begitu saja. “Bruak,” ia tidak menduga keputusannya melepas pintu kamar mengakibatkan dua orang te