Tidak Ada Pilihan

1200 Kata

Mimi meninggalkan lantai lokasi pengambilan gambar program-program Best.TV. Sebuah tempat yang dia tuju untuk pertama kalinya adalah kamar mandi. Gadis tersebut telah sampai di toilet perempuan dan lekas memasuki salah satu biliknya. Dengan gerakan gesit Mimi menyusup, duduk di atas kloset yang tertutup dengan ekspresi was-was. Bagaimana tidak? Di depan wastafel yang membentang, ada seniornya. Sarah, si tukang bully ulung yang hobi mendelegasikan tugasnya pada Mimi. Delegasi sekedar bahasa keren yang dia gunakan, kenyataannya senior tersebut memanfaatkan gadis lugu itu. Begitu juga yang lain, hanya karena statusnya adalah karyawan magang. “Apakah kamu tahu? Siapa tadi?” Suara Sarah terdengar dari dalam bilik, tempat Mimi berada. “Kamu bawa bahan gibah baru?” Mimi pernah mendengar suara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN