Macan Kumbang Hitam

1331 Kata

“Saya tidak yakin,” ini kalimat kekhawatiran yang di ucapkan sang gadis. “Abaikan musiknya dengarkan instruksi dan ketukanku,” lelaki tersebut merundukkan kepalanya berbisik hangat di telinga anak ayam yang berubah jadi angsa. Dia sengaja, semua gerakannya sangat di sengaja. Lelaki ini memiliki misi yang hanya diketahui dirinya sendiri. Menatap ramah sang perempuan muda yang memiliki sorot mata murni dan bibir setengah terbuka, lambang kepolosannya yang tak dapat di sangkal oleh lelaki yang detik ini berhitung dan bergerak bersama-sama. Itulah mengapa gadis ini yang di pilih, “Satu, dua, Tiga, ulangi,” sang lelaki memandu dengan sabar. Suaranya terdengar hangat alih-alih dingin dan mengintimidasi. “Satu, dua, defend, baik kamu hebat,” dia yang bicara menguarkan bau harum yang khas. K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN