Bagai anak muda dimabuk asmara, Mala melanjutkan pembicaraan dengan Damian lewat telpon genggam di malam menjelang tidur. Tadi siang, tak lama minuman yang mereka pesan sudah habis, Damian mendapat panggilan dari kantornya. Ternyata dia memiliki janji dengan seorang klien penting dari luar negeri. Damian hampir melupakannya. Kehadirannya tidak dapat terwakili karena menyangkut data pribadi perusahaan yang dia pegang. Mala memaklumi kesibukan Damian. Dia bahkan menyuruh Damian langsung pergi tanpa harus mengantarnya pulang. "Sudah tidur anak kita?" Mala tertawa geli mendengar pertanyaan Damian. Anak kita? "Sudah. Baru aja. Habis main mobil-mobilan yang baru kamu beli tadi..." jawab Mala yang sudah terbaring di sisi Nevan. Dia belai-belai rambut Nevan yang sudah tertidur lelap. "Aku