Zombie 53 - New Experiment
Zombie berikutnya sudah berhasil Xavier lumpuhkan. Ternyata takaran dosis obat biusnya masih sama. Sepuluh ampul obat bius. Xavier sengaja membawa dua Zombie dengan jenis kelamin yang berbeda. Xavier ingin mengetahui mekanisme cara kerja virus itu. Terhadap chemical yang akan di uji cobakan pada sampel Zombie baru ini.
Xavier tersenyum senang, karena akhirnya Xavier akan memulai eksperimen barunya. Sejak sampainya di rumah sakit Amehra. Xavier dan tim penelitian profesor Felix sudah mempersiapkan. Apa saja yang akan mereka gunakan selama eksperimen berlangsung. Alat-alatnya memang tidak jauh seperti merawat pasien yang sedang koma. Karena memang mereka sengaja membuat Zombie di bius ketat. Tujuannya agar Zombie yang mereka bawa untuk eksperimen. Tidak membahayakan orang-orang di rumah sakit Amehra. Tentunya jika Zombie dalam keadaan sadar. Mereka akan menyerang siapa saja yang ada di hadapannya.
Manusia yang koma itu seperti orang mati. Raganya terbaring lemah tidak berdaya. Padahal otak dan organ tubuhnya masih bekerja seperti biasanya.
Koma adalah bentuk gangguan kesadaran akibat kekacauan dalam fungsi otak. Apa saja yang bisa jadi penyebab koma? Trauma kepala, infeksi otak, dan penyakit tertentu dapat menjadi penyebab koma. Beberapa penyebab koma antara lain trauma yang terlihat dari luar tubuh hingga penyakit di dalam tubuh. Mendengar seseorang dalam kondisi koma tentu menakutkan. Penyebab koma bermacam-macam, dari dampak trauma fisik yang terjadi mendadak sampai kondisi dalam tubuh yang tidak terlihat.
Apa itu koma? Koma adalah salah satu bentuk gangguan kesadaran akibat kekacauan dalam fungsi otak. Dari sudut pandang klinis, seseorang dikatakan koma jika mereka tidak terjaga dan tidak sadar akan dirinya atau lingkungan sekitarnya. Seseorang yang sedang koma masih hidup, hanya saja terlihat seperti sedang tertidur. Saat koma, seseorang tidak dapat dibangunkan dengan rangsangan apapun termasuk rangsangan nyeri. Keadaan koma membuat seseorang tidak dapat berbuat apa-apa. Walaupun demikian, pasien koma masih tetap dapat mendengar orang-orang di sekitarnya.
Apa saja penyebab umum koma? Perlu diketahui, penyebab koma bermacam-macam. Koma dapat disebabkan dari trauma yang terlihat dari luar hingga gangguan di dalam tubuh yang tidak terlihat. Beberapa penyebab koma yang paling umum, dikumpulkan dari Mayo Clinic dan berbagai sumber lainnya, adalah cedera kepala. Cedera kepala berat dapat menyebabkan trauma hingga perdarahan pada otak. Biasanya terjadi pada kecelakaan kendaraan, aksi kekerasan, atau jatuh dengan kepala membentur tanah terlebih dahulu. Tramua berat pada kepala dapat menjadi penyebab koma mendadak.
Stroke ditandai dengan lemas pada salah satu sisi anggota tubuh yang berlangsung selama lebih dari dua puluh empat jam. Ada dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik (penyumbatan pembuluh darah di otak) dan stroke hemoragik (pecahnya pembuluh darah di otak). Gangguan pada pembuluh darah di otak yang disebabkan stroke dapat menjadi penyebab koma. Tumor merupakan hasil dari tumbuhnya sel yang tidak normal. Tumor pada otak atau batang otak dapat menjadi penyebab koma.
Diabetes. Orang dengan diabetes dapat mengalami koma, jika gula darahnya melonjak terlalu tinggi atau turun terlalu rendah secara mendadak. Ya. Baik hiperglikemia maupun hipoglikemia dapat menjadi penyebab koma mendadak pada penderita kencing manis. Biasanya dua kondisi ini berhubungan dengan penggunaan obat atau insulin yang tidak tepat sehingga mengakibatkan keadaan ketoasidosis diabetik. Kurangnya oksigen dapat menjadi penyebab koma. Sebagai contoh pada orang yang tenggelam atau pada orang yang terkena serangan jantung yang tidak cepat tertolong. Bisa saja mereka tidak sadar karena otak kekurangan oksigen dalam waktu yang cukup lama.
Infeksi pada otak atau selaput otak seperti meningitis dapat menimbulkan peradangan di otak dan susunan saraf pusat. Infeksi yang berat dapat menyebabkan kerusakan pada otak hingga menjadi penyebab koma. Kejang yang terus-menerus dapat menyebabkan koma. Hal ini terjadi karena saat kejang oksigen yang mengalir menuju otak cenderung berkurang. Oleh sebab itu, kejang harus ditangani dengan cepat. Keracunan zat karbon monoksida dari sisa pembakaran bahan bakar atau timbal dapat merusak otak hingga menjadi penyebab koma. Penggunaan alkohol yang berlebihan dan overdosis obat juga bisa menyebabkan koma.
Jika kita menemukan orang di sekitar kita yang tiba-tiba tidak sadarkan diri, segera bawa ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan pertama secepatnya. Penderita koma tetap hidup namun tidak sadarkan diri. Kondisi koma akan membuat para penderitanya tidak sadarkan diri dan mengalami aktivitas otak yang sangat sedikit. Mereka hidup namun tidak dapat dibangunkan dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Mata seseorang yang koma akan tertutup dan tidak responsif terhadap lingkungan. Beberapa kasus koma memerlukan mesin untuk membantu pernapasan.Seiring berjalannya waktu, penderita koma akan secara bertahap akan kembali kesadarannya. Beberapa pasien akan sadar setelah beberapa minggu. Sementara itu, yang lain memerlukan waktu lebih lama.
Gejala koma di antaranya adalah mata tertutup. Depresi batang otak, atau pupil yang tidak merespons cahaya. Tidak ada respons anggota tubuh kecuali gerakan refleks. Tidak ada respons terhadap rangsangan yang menyakitkan, kecuali untuk gerakan refleks. Pernapasan tidak teratur. Penyebab koma di antaranya adalah cedera otak traumatis. Stroke, kekurangan aliran darah ke otak, tumor diabetes. Kekurangan oksigen, seperti akibat tenggelam. Infeksi seperti meningitis atau encefalitis, kejang, paparan racun, n*****a dan alkohol.
Dokter membutuhkan informasi dari pengantar pasien yang koma mengenai beberapa hal, antara lain kejadian sebelum koma, tanda dan gejala yang menyertai sebelum pasien koma, riwayat penyakit dan obat-obat yang diminum oleh pasien.Untuk pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan tes gerakan dan refleks, respons terhadap nyeri, dan ukuran pupil. Sementara itu, pemeriksaan laboratorium bisa berupa pemeriksaan darah lengkap. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui adanya potensi penyalahgunaan obat-obatan, keracunan karbon monoksida, serta kondisi fungsi ginjal, hati, elektrolit, gula darah, dan tiroid.Selain itu, pemeriksaan pencitraan pun dapat dilakukan melalui CT Scan, EEG, dan MRI. Dokter akan menilai tingkat kesadaran seseorang dengan menggunakan Glasgow Coma Scale. Tingkat koma akan dimonitor secara konstan untuk mengidentifikasi tanda-tanda perbaikan maupun penurunan.
Skala Glasgow Coma menilai tiga hal, yaitu pembukaan mata. Skor satu berarti tidak membuka mata, dan empat berarti membuka mata secara spontan. Respons verbal terhadap suatu perintah. Skor satu berarti tidak ada respons, dan skor lima berarti siaga dan mampu berbicara. Gerakan sukarela sebagai tanggapan atas perintah. Skor satu berarti tidak ada respon dan skor enam berarti mematuhi perintah. Kebanyakan orang yang mengalami koma akan memiliki skor total delapan atau kurang. Semakin rendahnya skor menandakan kerusakan otak yang lebih parah dan semakin kecil kemungkinannya untuk pulih.
Seseorang yang mengalami koma akan menjalankan perawatan di unit perawatan intensif (ICU). Perawatan tersebut ditujukan untuk memastikan kondisi fungsi tubuh stabil, termasuk untuk pernapasan dan tekanan darah.Untuk pengobatan jangka panjang, perawatan suportif akan dilakukan di bangsal rumah sakit. Perawatan ini di antaranya melalui penyediaan nutrisi, pencegahan infeksi, pemindahan pasien secara teratur untuk mencegah pengembangan luka baring dan melatih sendi agar tidak kaku. Koma adalah keadaan darurat medis. Hubungi dokter atau rumah sakit segera.
Ketika kita tiba di rumah sakit, perawat akan membutuhkan informasi dari keluarga atau teman tentang yang terjadi sebelum pasien mengalami koma. Pertanyaan yang akan diajukan perawat antara lain adalah apakah koma terjadi secara tiba-tiba atau bertahap? Apakah ada masalah dengan penglihatan, mengalami pusing atau mati rasa sebelumnya? Apakah pasien memiliki riwayat diabetes, kejang atau stroke? Apakah pasien memperhatikan adanya perubahan pada kesehatan pasien dalam waktu yang mengarah ke koma, seperti demam atau sakit kepala yang memburuk? Apakah penderita menggunakan obat resep?
Mereka segera pulang menuju rumah sakit Amehra, setelah berhasil menangkap dua Zombie yang telah di bius ketat oleh Xaveir. Mereka harus tetap waspada. Karena mereka tidak tahu, sampai kapan bius itu bekerja. Jangan sampai saat perjalanan. Zombie itu terbangun.