"Saya lupa, hari ini ada pertemuan. Nanti kita bicara lagi." Tangan wanita berkulit putih itu pun menguraikan pelukannya dan mengerucutkan bibirnya lima sentimeter. Daffin mengukir senyum sembari mengerlingkan mata lalu berkata, "Jangan sedih." "Tapi, kamu belum jawab pertanyaanku?" dumel Desi memalingkan wajahnya. "Ayo, saya antar kamu pulang ke rumah," ajak Daffin sembari menarik tangan Desi. Mereka berdua berjalan bergandengan tangan keluar dari ruangan tersebut. "Aku tak mau pulang," rengek Desi. Namun, Daffin tak mengindahkan ucapan Desi. Lelaki itu terus mengajak Desi pulang ke rumah Risma. Saat berjalan terbit dari sudut bibir Daffin menyeringai kecil. Setidaknya hari ini dia puas bisa melihat amarah di mata Arwana. Selepas mengantar Desi. Daffin pun sengaja datang ke aparteme