"Dok, mau apa?" "Transfer uang saja lima puluh juta. Saya akan beri kamu pil untuk mengatasi masalahmu," bisik dokter itu seraya menyeringai lebar. Camelia terbelalak dan terdiam membisu sejenak. Dia mengangguk pelan, pasrah. Tak berselang lama. Risma, Kennedy masuk ke dalam bersama Desi dan Arwana. Tampak wajah mereka panik. Risma pun melontarkan pertanyaan kepada dokter itu. "Bagaimana keadaan Camelia?" "Dia cuma masuk angin biasa saja. Kelelahan. Saya sudah memberikan obat dan vitamin untuknya." "Syukurlah kalau tak apa-apa," cetus Risma sambil mengusap pipi Camelia yang tirus. Dokter Reyhan undur diri pulang. Sebelumnya matanya melirik sekilas kepada Camelia dan mengulum senyum tipis. Camelia pun beralasan ingin istirahat. Maka Risma dan Kennedy keluar bersama Arwana, kecuali