Mendapatkan Teror

1105 Kata

Lelaki berhidung bangir itu duduk sambil mengusap wajahnya kasar. Dia baru tiba di rumah lima belas menit yang lalu. Tampak sekali sendu dan sesekali membuang napas. Bayangannya menggiring untuk mengingat kejadian di kantor. Meskipun, ini masih seperti mimpi karena mendapatkan kenyataan bahwa Paramita adalah ibunya. Akan tetapi, Daffin masih belum bisa terima Paramita sebagai ibu kandungnya. Daffin manusia biasa yang mempunyai rasa kecewa karena merasa dibuang oleh Paramita. Nyaris saja Daffin membuat Galuh kecewa satu jam yang lalu. Flash back. "Dia datang bersama saya. Katanya mau tahu kantor, Pak Daffin," ucap Galuh seraya mengulurkan tangannya kepada Paramita. "Terima kasih, sudah mengajak saya ke sini," sambung Paramita mengulas senyum manis sambil membalas uluran tangan Galuh.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN