Naira melirik arloji di pergelangan tangannya, ternyata sudah jam lima lewat tiga puluh menit. Gadis itu melirik Belly yang ternyata masih sibuk berkutat dengan berkas didepannya dan belum terlihat tanda-tanda menunjukkan Belly mau pulang. ‘Tumben banget si Belly ‘Overtime’’ batin Naira heran Setelah mematikan daya laptopnya, Naira menghampiri Belly “Bell! Kamu belum pulang? Tumben banget jam segini masih betah di kantor” ucap Naira sambil mengernyit “Belum Nai, ini harus aku selesaikan sebelum besok” jawabnya tanpa mengangkat wajah dari dokumen yang ada di depannya “Kasus apa?” Naira penasaran “Kasus kelalaian suster di poli anak” jawab Belly “Mau aku bantu gak?” Naira berbaik hati menawarkan jasanya Belly mengangkat wajahnya dari dokumen yang dipelajarinya sambil menyunggingkan s