Bab 14. Naira

1282 Kata

Setelah menemukan kontak nama Adam, aku memencet tombol panggil dan tanpa menunggu lama untuk pria itu menjawab panggilanku. Cukup cepat juga dia mengangkat teleponnya. “Halo, Nai! Kamu kangen sama aku, ya?” ucapnya di ujung sana dan membuat aku sontak merotasi bola mata. Namun, aku mengehla napas dan bibirku mulai menyunggingkan senyuman bahagia. “Apaan, sih! Nih aku mau minta tolong sama kamu buat datang ke rumah sakit sekarang. Bisa gak?” ucapku langsung tanpa basa-basi atau sekadar membenarkan atau menolak ucapan Adam. “Pasti Randy sama Derry yang minta kamu buat bujuk aku, kan?” tebak Dokter Adam dan itu tepat sasaran. “Tapi ini beneran penting, loh! Masa kamu tega biarin pasien itu menderita dengan menunggu hari besok demi bisa dioperasi?” ucapku. “Ya sudah, karena kamu yang min

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN