Rania sudah duduk dengan santai setelah selesai siap-siap untuk pergi dinner dengan suaminya. Ia sengaja berdandan lebih awal karena ingat kalau Derren tidak ingin menunggu lama. Paham dengan maksud pria kaku itu, maka dari itu Rania memilih untuk menunggu Derren daripada dirinya yang ditunggu. Rania bukannya takut jika suaminya marah, ia hanya tidak mau berdebat lagi dengan pria itu. Jika kembali berdebat, yang ada Rania tidak akan mendapat kepuasan sebab Derren akan menanggapi kekesalannya dengan santai tanpa menunjukkan raut emosi atau berkeinginan meladeni kejengkelan sang istri. Rania juga tidak mau perdebatan ini berakhir dengan mood yang kacau dan yang rugi adalah dirinya. Makan siang berakhir dengan perdebatan dan kepergiannya ke kamar justru menyebabkan Rania kelaparan tapi enggan