Don't Breath

Orang Asing

"Akhirnya mereka menemukannya."

****

     Letih mereka menyusuri hutan ini akhirnya mereka menemukan orang lewat. Tidak sangka orang itu membawa kita semua ke tempat perkumpulannya.

  "Kalian semua hendak ke mana?" tanya  laki-laki itu. Mereka tetap berjaga takut manusia ini bukanlah manusia yang beneran.

  "Kamu siapa?"

  "Saya juga orang yang tinggal tidak jauh dari sini."

  "Emm berapa orang kalian?" tanya Harry lagi.

  "Kami tinggal berkelompok sejak monster itu datang kami juga berpencar dengan banyaknya orang."

  "Jadi, kamu juga korban dari monster itu?" tanya Angelina gantian.

  "Ya, kami akhirnya membangun sebuah kota kecil di pelosok tidak jauh dari sini. Di sana kehidupan kami tentram monster tidak ada yang datang."

  "Di mana tempat itu? Apakah tempat itu yang sedang kamu cari."

  "Maksudnya?" tanya bapak itu tidak mengerti dengan ucapan Estel.

  "Jadi gini, Pak. Kami memang sedang mencari sebuah tempat di mana beberapa.manusia masih hidup sejak kejadian hancurnya kota."

  "Ohh kalian dapet info itu dari mana?" tanya bapak tua itu terlihat sangat senang. Tidak curiga ataupun takut.

  "Saya waktu itu melihat ada sebuah majalah yang tersebar dan melihat masih ada tempat di mana perkumpulan manusia masih hidup tenang jadi saya mencari tempat itu."

  "Oh iya-iya benar. Itu tempat kami. Saya belum lagi juga ke sana setelah tahu. Tapi, kalau kalian mau ikut saya ayo." Bapak itu pun dengan pengertian mengajak Harry ke sana. Harry dan keluarganya saling pandang Dan tersenyum. Ternyata bapak itu orang baik kita boleh ikut mereka ke sana.

  Estel memandang curiga Bapak-bapak ini. Rasanya mereka baru saja saling menyapa tapi kenapa Bapak ini mudah percaya dengan kita. Apa ini ada hubungannya dengan manusia kanibal itu.

  "Kenapa, Stel?" tanya Papinya yang melihat Estel diam saja tidak mau berjalan.

.....