Each One...

1663 Kata

Hidupnya beberapa bulan belakangan ini jauh lebih ringan, mungkin karena teman-temannya sudah tahu tentang identitasnya. Tyas tidak perlu lagi kucing-kucingan dengan mereka jika orang suruhan Mami menjemput di hari Jumat untuk pulang ke rumah orang tuanya. Semua berjalan normal, teman-temannya tidak berubah meski kerap khusus Santi terang-terangan menanyakan kehidupan Artara Rashid, sang kakak. Makan siang baru saja selesai, ia terpaksa berpisah dengan para sahabatnya lebih cepat karena atasannya minta ia pastikan bahan meeting jam dua nanti sudah siap. Tyas masuk lift, setelah menekan angka tujuannya, dia merapat ke sisi kiri dan memainkan ponsel tanpa pedulikan yang lain. "So, mereka sudah tau tentang Artara rashid?" Tyas mendongak pada seseorang yang berdiri di sampingnya di tambah pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN