Entah Tyas sudah menghela napas gusar berapa kali dalam waktu beberapa menit ini, matanya selalu ingin melirik penasaran pada pintu ruangan atasan sejak tertutup tadi belum juga ada niatan untuk terbuka. Stop berpikir aneh-aneh, Tyas! Terus mengatakan itu pada dirinya sendiri sejak Dhito masuk ke sana dan tidak keluar-keluar. Wanita yang hari ini rambutnya di cepol asal dan membiarkan beberapa helai rambut jatuh itu benar-benar hilang fokus, tangannya berhenti di atas papan keyboard lalu ia bersandar sambil menatap angka-angka dalam tabel yang sedang disusun dengan tatapan kosong. Apa ini waktunya dia Resign? Kemarin ia berpikir akan melewati dengan mudah, cinta tidak akan mengalahkan kehidupannya yang sudah tertata begitu rapi sesuai keinginan, semua yang dia jalani ini penuh pengor